TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Ginjal Hipertensi, Ni Made Hustrini, menjelaskan prevalensi hipertensi di Indonesia.
"Secara umum hipertensi dari data Riskesdas 2018 itu di Indonesia sebesar 34,1 persen," jelasnya dikutip TribunHealth.com dari program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang di YouTube 21 Mei 2021.
Artinya satu dari tiga orang dewasa di atas 18 tahun menderita hipertensi.
Menurut dr Hustrini, angka tersebut sesuai dengan angka global.
"Dari usia 18 tahun itu sudah ada yang menderita hipertensi. Artinya usia muda pun sudah ada penyakit ini," sebutnya.
Karenanya, dia menegaskan hipertensi tak hanya bisa menyerang orangtua.
Baca juga: Perlu Diketahui, Lifestyle Juga Dapat Memicu Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter
Baca juga: Apakah Ada Hubungannya Hipertensi dan Sulit Tidur di Bulan Puasa? Ini Penjelasan Dokter

Prevalensinya kemudian menjadi semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia.
- Dari hasil riset kesehatan Kemenkes 2018, prevalensi hipertensi pada usia 18-24 tahun sebesar 13,2.
- Usia 25-34 tahun sebesar 20,1
- Usia 35-44 sebesar 31,6
- Usia 45-54 sebesar 45,3
- Usia 55-64 sebesar 55,2
- Usia 65-74 sebesar 63,2
- Usia di atas 75 tahun sebesar 65,5.
Baca juga: Hati-hati, Hipertensi Bisa Menyebabkan Penyakit Stroke
Baca juga: Dok Kenapa Anak-anak yang Sering Bermain Di Luar Rumah Lebih Hiperaktif?

"Jadi di atas 70 tahun, risiko kita menderita hipertensi itu akan meningkat," jelas dr Hustrini.
Satu di antara penyebabnya adalah faktor penuaan itu sendiri.
Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah menjadi kaku dan mengeras.
"Hal itu akan memicu kenaikan tekanan darah itu sendiri," tandasnya.
Karenanya, dia menegaskan pentingnya untuk memeriksa tekanan darah.
Dengan demikian, hipertensi bisa diketahui sedini mungkin.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)