TRIBUNHEALTH.COM - Saat bulan puasa, jam tidur akan berbeda daripada biasanya.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai kebiasaan baru yang dilakukan saat bulan puasa.
Seperti sahur yang harus dilakukan saat menjelang subuh, melakukan terawih, dan menjalankan ibadah di tengah malam yang lebih lama daripada biasanya.
Kebiasaan baru tersebut, bila dilakukan oleh orang yang mengalami sulit tidur, tentu akan semakin membuat susah tidur.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Sakit Gigi yang Tiba-tiba Kambuh saat Berpuasa?
Baca juga: Mengenal Berbagai Penyebab Pembengkakan Jantung, Salah Satunya Bisa karena Hipertensi
Sehingga jam tidur menjadi berkurang.
Diketahui, hal tersebut juga dikeluhkan oleh sebagian orang penderita hipertensi.
Lantas apakah ada hubungannya Hipertensi dan sulit tidur di bulan puasa?
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Health, Dokter Tan Shot Yen memberikan tanggapannya.

Baca juga: Hati-hati, Hipertensi Bisa Menyebabkan Penyakit Stroke
Baca juga: Ibu Hamil yang Tetap Berpuasa Wajib Waspadai Hal Ini, Bagaimana Jika Ada Riwayat Hipertensi?
Menurut Tan, kondisi tersebut bisa terjadi.
Menurutnya, bagi penderita hipertensi, bulan puasa menjadi tantangan yang cukup berat.
"Memang bagi penderita hipertensi saat bulan puasa merupakan hal yang challenging banget," tandas Tan.
Oleh sebab itu penting untuk menyiasati susah tidur saat bulan puasa.
Untuk mengatasi susah tidur saat bulan puasa dapat dilakukan dengan tidur di saat siang hari.
"Jadi jam tidurnya agak sedikit diubah."
"Bisa dilakukan setelah sholat dhuha menunggu sholat dzuhur."
"Istilahnya bayar tidur," terangnya.
Baca juga: Mengenal Dua Jenis Sleep Apnea, Bisa Picu Hipertensi hingga Gangguan Kesehatan Jantung
Baca juga: Bahaya Terlalu Sering Konsumi Makanan yang Digoreng, Berisiko Terkena Hipertensi hingga Kanker
Penjelasan ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Health, Jumat (23/4/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)