Breaking News:

Mom and Baby

8 Tips Mencegah dan Mengatasi Obesitas pada Anak, Jangan Biasakan Kasih Permen dan Minum Manis

Berikut ini tips yang dapat dilakukan orang tua agar anak tidak mengalami obesitas

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi - makanan manis, minuman manis, hingga permen dapat menyebabkan obesitas pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Mencapai berat badan ideal bagi anak sangat penting.

Sama halnya ketika anak kekurangan berat badan, obesitas pada si kecil juga sangat berisiko untuk kesehatan.

Jika tidak ditangani, obesitas pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan diabetes tipe-2, hipertensi, penyakit jantung dini, dan bahkan masalah sendi di usia muda.

Untungnya, obesitas pada anak bisa dicegah sejak dini.

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Makan seimbang

Biasakan pola makan sehat dan seimbang pada anak sedini mungkin.

Pastikan setiap piring berisi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber protein rendah lemak.

Pola makan kaya serat dan protein membantu anak-anak merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil yang tidak sehat.

ilustrasi ragam minuman manis
ilustrasi ragam minuman manis (freepik/monthirayo)

2. Jangan biasakan minum manis

2 dari 4 halaman

Anak bisa dengan mudah ‘kecanduan’ minuman manis.

Padahal, gula dalam minuman manis merupakan salah satu penyebab terbesar obesitas, termasuk pada anak.

Penelitian dari ICMR menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang berlebihan meningkatkan risiko obesitas hampir 30 persen pada anak usia sekolah.

Jika menginginkan variasi selain air putih, susu murni atau air kelapa segar bisa menjadi pilihan.

Baca juga: 7 Efek Buruk Berat Badan Rendah, Tak Kalah Bahaya dengan Obesitas

3. Pola makan teratur

Jadikan pola makan sehat sebagai rutinitas, membentuk pola hidup sehat.

Anak-anak dengan pola makan tidak teratur lebih rentan mengalami kenaikan berat badan, menurut pedoman WHO.

Tiga kali makan seimbang dan dua camilan sehat setiap hari dapat menjaga metabolisme tetap stabil.

4. Dorong anak beraktivitas fisik

Bermain dan aktivitas fisik sangat bermanfaat untuk anak.

3 dari 4 halaman

Ajak anak untuk beraktivitas di luar ruangan, seperti bersepeda, berlari, dan sebagainya.

Aktivitas fisik tidak hanya mengelola berat badan tetapi juga mendukung kesehatan jantung dan tulang.

ilustrasi anak bermain di playground
ilustrasi anak bermain di playground (freepik)

5. Batasi screen time

Screen time pada anak perlu dibatasi.

Lebih banyak waktu di depan layar berarti lebih banyak perilaku sedentari.

Anak juga dapat terpapar iklan makanan cepat saji dan ultraproses, sehingga tergoda untuk mengonsumsinya.

Baca juga: 7 Tips Mengurangi Screen Time, Bantu Mencegah Kecanduan Ponsel

6. Kenalkan dengan camilan sehat

Jika selama ini anak sering ngemil keripik atau permen, ini saatnya untuk berubah.

Kenalkan si kecil dengan menu camilan sehat.

Anda bisa memberikan kacang-kacangan, yogurt, atau ubi rebus.

ilustrasi anak mulai belajar tidur sendiri
ilustrasi anak mulai belajar tidur sendiri (freepik/pvproductions)
4 dari 4 halaman

7. Cukup tidur

Hormon lapar cenderung meningkat ketika seseorang kurang tidur.

Akibatnya, ia makan lebih banyak dan berpotensi membuat berat badan melonjak.

Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur lebih mungkin makan berlebihan dan mengalami kenaikan berat badan.

8. Jadilah contoh

Orang tua perlu menjadi model yang bisa dicontoh anak.

Jadikan pola makan dan gaya hidup sehat sebagai semangat keluarga.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
obesitasMinuman ManisPermenanakBerat Badan Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved