Breaking News:

Bagaimana Dampak Penderita TBC yang Tidak Rajin Minum Obat? Simak Penjelasan Dokter

TBC merupakan penyakit yang menyerang paru-paru yang disebabkan oleh kuman. Pengobatan TBC harus dilakukan jangka panjang minimal 6 bulan.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
Ilustrasi - paru-paru 

TRIBUNHEALTH.COM - TBC merupakan salah satu penyakit yang menyerang paru-paru akibat kuman Mycobacterium Tuberculosis.

TBC merupakan penyakit komorbid, karena biasanya penderita TBC memiliki imunitas yang menurun jadi mudah terkena Covid-19.

"Maka seseorang yang memiliki riwayat komorbid tidak dianjurkan kemana-mana apalagi keramaian pada saat kondisi pandemi seperti ini," terang dr. Pad Dilangga.

Komorbid adalah penyakit yang membuat virus cepat berkembang atau menginfeksi orang yang komorbid.

Komorbid merupakah penyakit penyerta, dalam istilah kedokteran menggambarkan bahwa ada penyakit lain yang dialami selain penyakit utamanya.

Baca juga: Kenali Penyakit TBC (Tuberkulosis) dari Penyebab, Gejala hingga Pemeriksaan yang Harus Dilakukan

Baca juga: Memiliki Riwayat TBC, Apakah Boleh Vaksin Covid-19 Dok?

Dokter Spesialis Paru, dr. Pad Dilangga, Sp.P menjelaskan dampak dari penderita TBC yang tidak rajin mengonsumi obat.

Pasalnya penderita TBC diharuskan mengonsumi obat dalam jangka waktu yang panjang.

Ilustrasi obat antibiotik
Ilustrasi obat antibiotik (kompasiana.com)

"Penderita TBC harus diedukasi untuk mengonsumsi obat selamasa 6 bulan," ungkap dr. Pad Dilangga.

"Selain itu, penderita TBC juga harus menerapkan pola sehat hidup bersih dan makan yang cukup," lanjutnya.

Penderita TBC tidak boleh melakukan hal-hal yang membuat tekanan dadanya lebih tinggi seperti, berbicara terlalu keras dan mengangkat beban berat.

2 dari 3 halaman

Karena jika hal ini terjadi bisa mengakibatkan batuk darah.

Pasien yang tidak mau minum obat akan menyebabkan resistensi obat.

Hal ini disebut dengan TBC RO atau multi drug resistance.

Baca juga: Mengenal MERS-CoV Penyakit Pernapasan dari Timur Tengah dan Cara Mencegahnya

Baca juga: Mengenal Difteri Pada Anak, Infeksi yang Disebabkan oleh Bakteri

TBC RO adalah kondisi dimana obat-obatan atau antibiotik untuk TBC lini pertama sudah tidak mempan dalam menyembuhkan infeksi dalam tubuh pasien.

"Apabila seseorang sampai mengidap TBC RO, maka hal ini akan sulit ditangani. Seseorang yang mengalami TBC RO harus mengonsumsi obat minimal 9 bulan hingga 1 tahun," terang dr. Pad Dilangga.

"Pasien dengan TBC RO juga diharuskan untuk melakukan suntik selama 6 bulan penuh. Obat yang harus dikonsumsi oleh penderita TBC RO juga harus bermacam-macam," jelas dr. Pad Dilangga.

"Karena hal inilah yang membuat seluruh dunia waspada dengan TBC RO."

Edukasi penderita TBC tentang minum obat harus betul-betul disiplin dan jangan sampai jatuh ke TBC RO.

Penderita yang terkena TBC RO, dapat menularkan RO juga kepada orang lain dan hal ini akan sulit ditangani.

Baca juga: Mengenal Gejala hingga Penyebab Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

TBC RO biasanya terjadi karena TBC yang menyerang paru, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa TBC ini juga dapat menyerang TBC dengan penyebab lainnya.

3 dari 3 halaman

TBC bisa disembuhkan jika penderita mau minum obat secara teratur dan dengan benar.

Ilustrasi - Gangguan pada paru-paru
Ilustrasi - Gangguan pada paru-paru (Kompas.com)

"Obat TBC yang ada di Indonesia gratis, apabila ada surat dari dokter terkait TBC, maka akan mendapatkan obat gratis," ungkap dr. Pad Dilangga.

"Apabila TBC sudah meluas di kedua paru-paru hingga menyebabkan sesak dan penderita memiliki penyakit lainya akan menyebabkan angka kematian," lanjutnya.

Angka kematian TBC cukup tinggi untuk penderita TBC yang menyerang pada otak.

Baca juga: Beberapa Makanan Berikut Bermanfaat untuk Menjaga Kesehatan Paru-paru

Baca juga: Penyebab dan Cara Menangani Paru-paru Basah

TBC yang menyerang otak lebih rentan karena menyerang otak yang dapat menyebabkan pasien tidak sadarkan diri dan mengalami koma.

Meskipun sembuh, TBC yang menyerang otak terkadang ada gejala sisa yang dapat menyebabkan kelumpuhan, penurunan intelektual, dan lain sebagainya.

Displin minum obat adalah kunci untuk kesembuhan dari TBC.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru, dr. Pad Dilangga, Sp.P dalam tayangan YouTube Tribun Lampung, 2 Desember 2020.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)

Baca juga: Apakah Pengobatan Pasien Thalasemia Harus Selalu Melakukan Transfusi Darah?

Baca juga: Mengenal Kelainan Kulit Melasma dan Pemicunya

Selanjutnya
Tags:
TBCkesehatan paru-paruobat TBCdr. Pad Dilangga
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved