Breaking News:

Memiliki Riwayat TBC, Apakah Boleh Vaksin Covid-19 Dok?

Berikut ini penjelasan dokter mengenai salah seorang masyrakat yang memiliki riwayat TBC apakah diizinkan mendapatkan vaksinasi.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
Freepik.com
Ilustrasi mendapatkan vaksin-Simak penjelasan dokter mengenai riwayat menderita TBC yang diperbolehkan untuk mendapatkan vaksin. 

Tanya:

Selamat pagi dok, usia saya 26 tahun.

Saya mempunyai riwayat penyakit tuberkulosis kelenjar getah bening.

Saya disarankan untuk vaksin oleh kantor saya.

Sementara kata teman saya jika saya divaksin maka penyakit kelenjar getah bening akan kambuh lagi dok.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin Covid-19 Sinovac? Simak Berikut Ini

Baca juga: Berikut Beberapa Hal yang Wajib Diketahui sebelum dan sesudah Vaksinasi?

Sedangkan terakhir saya periksa masih ada sisa kelenjar tersebut dok.

Mohon penjelasan dan solusinya dokter.

makasih.

Pertanyaan ini diajukan oleh @pusan12992 pada tayangan YouTube KompasTV, Senin (26/4/2021).

Dokter Menjawab:

Ilustrasi - Vaksin Covid-19
Ilustrasi - Vaksin Covid-19 (Shutterstock)

Kondisi tuberkulosis Anda ini sebenarnya sudah riwayat ya.

2 dari 3 halaman

Jadi artinya sudah tidak mendapatkan pengobatan tuberkulosis akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Sehingga apa yang terjadi saat ini, yang dirasakan masih ada benjolan, itu sebenarnya adalah akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Karena kita tahu, kalau kelenjar getah bening membesar, terkadang pada kondisi tertentu tidak bisa kembali lagi pada ukuran semula.

Hal ini akibat proses infeksi yag terjadi.

Baca juga: Cemas Menghadapi Vaksinasi? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya

Baca juga: Apakah Penderita Gangguan Tiroid Boleh Disuntik Vaksin Covid-19?

(FILES) Dalam foto file ini diambil pada 18 Maret 2021 Botol dengan vaksin AstraZeneca COVID-19 melawan virus corona baru digambarkan di pusat vaksinasi di Nuremberg, Jerman selatan. Vaksin Covid-19 AstraZeneca 79 persen efektif mencegah penyakit dan tidak meningkatkan risiko penggumpalan darah, kata perusahaan bioteknologi itu pada 22 Maret, setelah uji coba efisiensi fase III AS. Tembakan itu juga efektif 80 persen untuk usia di atas 65 tahun, katanya. Beberapa negara telah menyarankan agar tidak memberikan jab kepada orang tua karena kurangnya data di antara peserta lansia dalam uji coba sebelumnya.
(FILES) Dalam foto file ini diambil pada 18 Maret 2021 Botol dengan vaksin AstraZeneca COVID-19 melawan virus corona baru digambarkan di pusat vaksinasi di Nuremberg, Jerman selatan. Vaksin Covid-19 AstraZeneca 79 persen efektif mencegah penyakit dan tidak meningkatkan risiko penggumpalan darah, kata perusahaan bioteknologi itu pada 22 Maret, setelah uji coba efisiensi fase III AS. Tembakan itu juga efektif 80 persen untuk usia di atas 65 tahun, katanya. Beberapa negara telah menyarankan agar tidak memberikan jab kepada orang tua karena kurangnya data di antara peserta lansia dalam uji coba sebelumnya. (Christof STACHE / AFP)

Tetapi kita tahu bahwa seseorang yang dalam pengobatan tuberkulosis, sangat layak untuk mendapatkan vaksin.

Jadi silahkan untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin.

Kemudian yang perlu diketahui, setelah mendapatkan vaksinasi, vaksin tersebut tidak akan mempengaruhi kelenjar getah bening.

Karena yang distimulus dari vaksin itu berbeda dengan apa yang terjadi sebagai akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Jadi tidak perlu ragu.

Apalagi sudah selesai mendapatkan pengobatan tuberkulosis.

3 dari 3 halaman

Jadi tentunya vaksinasi sangat layak untuk diberikan.

Baca juga: Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Bio Farma Siap Proses 47 Juta Dosis

Baca juga: Begini Cara Kerja Vaksin Covid-19 pada Tubuh yang Penting untuk Diketahui

*) Juru bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, Dokter Siti Nadia Tarmizi.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
TBCVaksin Covid-19Vaksinasi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved