TRIBUNHEALTH.COM - Abses otak merupakan sekumpulan nanah yang berkembang di dalam otak akibat adanya infeksi.
Gejala abses otak cenderung ditandai dengan rasa sakit kepala, demam, dan penyakit neurologi lainnya.
Sekitar 75% dari orang-orang penderita abses otak mengalami gejala berupa kepala terasa kebas.
Selain itu, terdapat beberapa gejala abses otak yang berdampak pada mental, seperti:
1. Kebingungan
2. Mudah mengantuk
3. Gampang marah
Baca juga: Bagaimana Cara Membantu Perkembangan Otak Anak?
Baca juga: Tak Cuma Bikin Masalah, Kolestrol Juga Punya Sederet Manfaat, Berperan Penting dalam Syaraf Otak
4. Tidak mampu fokus
5. Lamban
6. Menurunnya tingkat responsivitas
7. Berpikir lambat
Serta ada beberapa gejala yang tidak berdampak pada mental, antara lain:
1. Otot melemah
2. Tubuh mengalami paralisis setengah badan
3. Koordinasi anggota tubuh yang menurun
4. Muntah
5. Demam
6. Kejang-kejang
7. Penglihatan menurun
Baca juga: Mengenal Metastasis, Penyebaran Kanker dari Situs Awal ke Tempat Lain
Baca juga: Apakah Mungkin Jika Kanker Bisa Sembuh Tanpa Operasi, Dok?
Seluruh gejala tersebut dapat muncul dalam waktu yang relatif berbeda.
Biasanya akan terjadi gejala setelah 1 minggu atau bahkan 2 minggu.
Mulanya penderita akan merasakan demam atau menggigil.
Gejala tersebut berhasil reda karena daya tahan tubuh yang stabil.
Namun akan memberikan kambuhan yang berat.
Saat pemerikasaan, dokter akan melakukan tanya jawab.
Tanya jawab tersebut meliputi keluhan, gejala, dan riwayat penyakit.
Serta kesehatan pasien untuk mendiagnosis abses otak.
Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh.
Termasuk pemeriksaan saraf (neurologi).
Baca juga: Dok, Gigi Premolar Kedua Saya Sudah Dicabut Lebih Baik Dipasang Gigi Palsu atau Dirapikan?
Baca juga: Dok, Tenggorokan Saya Gatal dan Berdahak Apa yang Harus Saya Lakukan?
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebabnya.
Lantas, apa saja pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter?
1. Tes darah
Untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi dari kadar dan jumlah sel darah merah.
2. Pemindaian
Seperti rontgen, CT scan, atau MRI, untuk mengetahui lokasi dan ukuran abses otak.
3. Lumbal pungsi
Untuk mengidentifikasi patogen, termasuk jenis bakteri penyebab abses otak.
4. Biopsi
Untuk mengidentifikasi perubahan sel dan jaringan yang ada di otak.
Serta untuk mengetahui patogen penyebab abses otak.
5. Pemeriksaan kultur darah
Untuk mencari bakteri atau jamur yang menyebabkan abses otak.
6. Electroencephalogram (EEG)
Untuk mengetahui aktivitas kelistrikan pada otak.
Baca juga: Dok, Apa yang Harus Saya Lakukan Jika Telinga Berdengung Setiap Bangun Tidur?
Baca juga: Tips Dokter Agar Terhindar dari Masalah Kulit Gara-gara Keseringan Pakai Masker
Terutama pada pasien abses otak yang mengalami kejang berulang.
Jika abses otak yang dicurigai merupakan penyebaran dari infeksi pada bagian tubuh lain, seperti saluran pernafasan.
Pemeriksaan kultur dahak bisa dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri atau kuman yang menginfeksi paru-paru.
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang kesehatan ada di sini.