TRIBUNHEALTH.COM - dr Tan Shot Yen menjelaskan jika puasa boleh dilakukan oleh lansia jika dalam keadaan sehat.
Akan tetapi ahli gizi komunitas itu membenarkan ada beberapa kemungkinan masalah kesehatan yang bisa muncul.
Hal itu ia sampaikan dalam program Malam Minggu Sehat Tribunnews, yang tayang pada 17 April 2021.
"Betul (ada kemungkinan yang bisa timbul)," kata dr Tan menanggapi pertanyaan jurnalis Alfin Wahyu.
"Karena yang tadinya makanan itu tidak ada di sore hari, tiba-tiba muncul berderet di meja."
Oleh karena itu, penting untuk tetap mengontrol pola makan saat berpuasa.
Baca juga: Selain Sahur yang Sehat, Lansia yang Berpuasa Perlu Beraktivitas untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Baca juga: 3 Hal Ini Harus Diperhatikan Lansia yang Berpuasa, Jika Ada Masalah Lebih Baik Langsung ke Dokter

Salah satu yang disorot dr Tan adalah kebiasaan minum teh manis ketika berbuka puasa.
"Ketika tidak puasa, sehari-hari normal aja minum air putih. Minum teh barangkali tanpa gula."
"Tetapi karena berpuasa, kemudian berpuasa, dia tenggaklah itu beberapa sendok gula pasir yang dimasukkan ke dalam teh panasnya dia," papar dr Tan.
Menurut dr Tan, hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan lansia.
Belum lagi soal jajanan yang biasa disajikan di bulam Ramadhan.
"Mulai dari bubur sumsum, gethuk lindri, sampai dengan kolak," contoh dr Tan.
"Wah ini luar biasa," tandasnya.
Baca juga: Berbagai Makanan yang Bermanfaat untuk Jaga Kesehatan Rongga Mulut saat Beribadah Puasa Ramadhan
Baca juga: Selain Sahur yang Sehat, Lansia yang Berpuasa Perlu Beraktivitas untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Terkait hal ini, dia berpesan pada anak yang merawat orangtua.
Menurutnya, orangtua perlu diberikan pengertian untuk mengurangi makan makanan yang banyak gula.
"Tapi tentu saja harus diberikan solusi."
"Gak bisa kalau kita melarang tapi solusinya tidak ada."
Sebagai contoh, dr Tan menyebutkan takjil bisa diganti dengan berbagai macam es buah.
"Jangan kemudian beli yang gampangan, manisnya bukan main."
"Itu terlalu mengerikan," papar dr Tan.