Breaking News:

Penyebab Terjadinya Gerakan Tutup Mulut (GTM) atau Mogok Makan pada Anak

Gerakan tutup mulut atau mogok makan yang terjadi pada anak sering kali membuat orang tua merasa cemas karena takut anaknya kekurangan gizi.

pixabay
Ilustrasi - GTM atau gerakan tutup mulut kerap dilakukan balita 

TRIBUNHEALTH.COM - GTM atau Gerakan Tutup Mulut adalah istilah yang dipakai oleh para ibu ketika anaknya tidak mau makan atau mogok makan.

Asupan makanan yang bergizi, sehat, dan seimbang adalah hal yang penting untuk anak yang sedang tumbuh dan berkembang.

Sayangnya, pemberian asupan makan kepada anak tidak semudah orang dewasa makan.

Pasalnya banyak anak yang susah untuk makan dan mereka mungkin menutup mulutnya rapat-rapat saat orang tua mencoba memberi mereka makan.

Hal tesebut banyak membuat para ibu khawatir anaknya tidak mendapatkan gizi yang seimbang.

Baca juga: Apa Itu Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada si Kecil yang Susah Makan?

Baca juga: Mengenal Pubertas pada Anak Perempuan dan Laki-laki, Simak Ulasan Dokter Berikut Ini

Ilustrasi - Anak susah makan
Ilustrasi - Anak susah makan (net/tribunnews.com)

Dilansir dari Youtube Tribunnews.com dalam program Malam Minggu Sehat, berikut adalah beberapa penyebab anak melakukan Gerakan Tutup Mulut menurut dr Tan Shot Yen:

1. Masalah sensor persepsi (sensori integration)

Anak salah dalam mempersepsikan makanan.

Dalam hal ini, anak biasanya salah persepsi dengan masalah mengenal bau pada makanan, rasa dan juga tekstur pada makanan yang diberikan oleh sang ibu kepada anak.

2. Pola pengasuhan, perilaku ibu dan keluarga

2 dari 3 halaman

Banyak orang tua yang mengalihkan perhatian anaknya agar anaknya makan dengan cepat.

Salah satunya adalah anak makan sambil menonton youtube atau main game.

Baca juga: Memahami Masalah Gigi Hitam pada Anak Bersama Dokter Gigi drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Baca juga: Dok, Apa Tindakan Pertama untuk Mengatasi Diare pada Anak?

Hal inilah yang akhirnya membuat anak melakukan gerakan tutup mulut atau GTM.

"Karena hal ini membuat anak menjadi rancu, apakah ini waktunya makan, waktunya main, atau nonton," ungkap dr Tan Shot Yen.

3. Jam makan kelamaan.

"Bagi orang tua jika seorang anak makannya sudah 30 menit, maka upacara makan selesai," ungkap dr Tan Shot Yen.

Orang tua harus memiliki cara yang bagus untuk bisa mensiasati cara makan anak dan tidak memakan waktu yang sangat lama.

Untuk mengatasi GTM, orang tua harus memulai mendisiplinkan pola makan anak.

Baca juga: Berikut Pencegahan dan Penanganan Stunting pada Anak

Baca juga: Kenali Masalah Pertumbuhan Kaki pada Bayi dan Anak Agar Tak Ada Kelainan Bentuk

Hal tersebut bisa dimulai dari makan tepat waktu, makan tanpa pengalihan (tidak sambil nonton dan main game), serta orang tua dan anak harus mempunyai interaksi yang baik.

Jika anak sudah mulai GTM, hal yang harus dilakukan menurut dr Tan Shot Yen:

3 dari 3 halaman

- Menelusuri penyebabnya

Karena biasanya anak yang melakukan GTM, yang memberi makan bukan cuma satu orang, dan bisa jadi satu rumah.

Baca juga: Ada Anggapan Anak yang Sering Diare Akan Tumbuh Pintar, Mitos atau Fakta Dok?

Baca juga: Berikut Pencegahan dan Penanganan Stunting pada Anak

GTM bisa terjadi karena di rumah banyak anggota keluarga banyak yang memberikan makanan yang aneh-aneh (cemilan, ice cream) terhadap anak, sehingga ketika anak diberikan makan sesuai empat bintang mereka menolak.

"Banyak masyarakat Indonesia yang memberikan vitamin atau suplemen makan karena anak tersebut melakukan GTM," ungkap Yoyok Bekti.

Baca juga: Bolehkah Makanan Anak Usia 6 Bulan Diberikan Garam?

Baca juga: Dok, Apakah Normal Jika Anak Saya Sering Jatuh saat Berjalan?

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)

Selanjutnya
Tags:
Gerakan tutup mulut (GTM)Mogok makangizidr Tan Shot Yen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved