TRIBUNHEALTH.COM - Gizi merupakan aktor penting bagi tumbuh kembang anak.
Namun, data menujukkan anak-anak di Indonesia yang kekurangan gizi sangatlah tinggi.
Kekurangan gizi yang kronis atau stunting akan berdampak langsung pada fisik anak.
Apa penyebab dari tingginya kasus anak kekurangan gizi di Indonesia, dan bagaimana cara menghindarinya?
Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Dampak terganggunya dari pertumbuhan anak umumnya terlihat dari fisik yang kurang ideal.
Selain bentuk fisik, penderita stunting juga rentan terhadap penyakit dan memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata.

Baca juga: Ini Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak Sejak Dini
Dampak stunting jangka pendek:
- Perkembangan otak terganggu
- Kecerdasan berkurang
- Pertumbuhan fisi terganggu
- Metabolisme dalam tubuh mengalami gangguan
Dampak stunting jangka panjang:

Baca juga: Bagaimana Kiat-kiat agar Kita Tak Terkena Gejala Psikotik di Masa Pandemi?
- Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar
- Menurunnya kekebalan tubuh dan mudah terserang penyakit
- Beresiko terkena diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, bahkan disabilitas pada usia tua.
Faktor stunting'>penyebab stunting sangat banyak, terutama adalah kurangnya edukasi.
Stunting berpengaruh di saat sang ibu hamil. Apabila asupan gizi sang ibu kurang, akan memperngaruhi janin.
Pada saat anak makan, apakah asupan untuk anak itu cukup atau tidak.
Cara mendeteksi dini stunting adalah rajin kontrol ke dokter sesuai jadwal.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)