Breaking News:

Berikut Berbagai Penyebab yang Mengganggu Proses Detoksifikasi

Simak penjelasan dokter gizi mengenai penyebab yang mengganggu proses detoksifikasi.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Abdul Haerah HR
Pixabay.com
Ilustrasi-Ini berbagai penyebab yang membuat proses detoksifikasi terganggu. 

TRIBUNHEALTH.COM - Manusia hidup tidak dapat lepas dari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, baik zat-zat yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri.

Zat racun yang berbahaya bagi tubuh tersebut dalam kadar tertentu masih dapat dinetralisir dan dibuang oleh tubuh melalui proses yang dikenal dengan detoksifikasi.

Tubuh senantiasa melakukan detoksifikasi secara alami.

Terdapat berbagai organ dalam tubuh yang berfungsi untuk membersihkan dari berbagai racun yang masuk kedalam tubuh. Seperti ginjal, paru-paru, usus besar, kulit dan hati.

Baca juga: Makanan Apa Saja yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Kolesterol?

Baca juga: 10 Masalah Kesehatan yang Akan Muncul Jika Terus-terusan Begadang, Obesitas hingga Masalah Jantung

Namun seringkali, banyak orang merusak organ-organ tubuh tersebut dengan melakukan gaya hidup yang tidak sehat.

Berikut beberapa penyebab yang dapat merusak lima organ yang bekerja sebagai proses detoksifikasi:

1. Alkohol dan Narkoba

Kebiasaan mengonsumsi alkohol atau narkoba dapat merusak organ liver atau hati.

Ilustrasi - hati
Ilustrasi - hati (pixabay.com)

Padahal diketahui, hati berfungsi sebgaai quality control sebelum makanan diedarkan ke seluruh tubuh.

Kebiasan mengonsumsi hal-hal yang tidak diperlukan oleh tubuh dapat merusak organ-organ penting yang terdapat dalam tubuh.

2 dari 3 halaman

2. Hipertensi dan Diabetes

Diabetes
Diabetes (Pixabay.com)

Bila memiliki penyakit hipertensi atau diabetes yang cukup lama, maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Pembuluh darah di dalam ginjal yang memiliki sifat menyaring kotoran secara selektif.

Maka pada orang-orang yang memiliki pembuluh darah rusak,tentu fungsi penyaringan ini akan terganggu. Sehingga mengakibatkan laju filtrasinya akan menurun.

"Orang ini tidak akan mampu melakukan filtrasi air seni, lalu kemudian fungsi ginjalnya semakin rusak," Terang dokter ahli gizi komunitas Tan Shot Yen, dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Sabtu (19/12/2021).

Baca juga: Apakah Saja Bahayanya Bila Menahan Kencing, Dok?

Baca juga: Ingin Berhenti Rokok? Simak 5 Tahap Perubahan Perilaku Pecandu Rokok Ini

3. Polusi

Organ paru-paru itu dirusak dengan polusi.

Menurut Tan, polusi yang paling banyak di indonesia disebabkan oleh rokok.

Selain itu, pewangi ruangan.

"Karena badan kita gabutuh. Sebab kalau ruangan itu sehat, bersih maka kita bisa mencium yang namanya bau segar."

3 dari 3 halaman

"Jadi usahakan jendela di buka semua, supaya udara segar masuk matahari masuk setiap hari, itu supaya paru-parunya menjadi tersikulasi," imbuhnya.

Polusi lainnya disebakan oleh kebakaran hutan dan kualitas kendaraan bermotor.

Tan menyebut, polusi yang disebabkan oleh dua hal tersebut membuat kualitas udara menjadi kacau serta fungsi detoksifikasi turut menjadi imbasnya.

Ilustrasi rokok
Ilustrasi rokok (Pixabay)

Baca juga: Apa Itu Third Handsmoke? Berikut Penjelasan dan Dampak Bahaya yang Perlu Diketahui

Baca juga: Soal Pecandu Rokok yang Makin Tinggi di Indonesia, Dokter: Ini Sudah Tidak Berkaitan dengan Medis

"Kualitas udara kacau, itu yang membuat fungsi detoxifikasi menjadi kacau," jelasnya.

4. Makeup

Banyak perempuan berhias diri dengan polesan yang cukup tebal.

Hal itu dapat membuat pori-pori kulit menjadi sulit untuk bernapas.

Sehingga kulit mengalami hambatan dalam melakukan detoksifikasi.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Berita selengkapnya soal detoksifikasi di sini

Selanjutnya
Tags:
Detoksifikasiproses detoksifikasidetoksifikasi otomatis tubuh
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved