Breaking News:

Kenali Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Mulai dari Penyumbatan Pembuluh Darah hingga Hormonal

Berikut ini beberapa penyebab disfungsi ereksi pada pria, perlu diketahui agar waspada

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay
Ilustrasi gangguan ereksi pada pria 

TRIBUNHEALTH.COM - Masalah disfungsi ereksi bisa menjadi momok bagi pria dewasa.

Apa lagi, medical mexologist dr Binsar Martin Sinaga mengatakan masalah ereksi kini sudah tidak mengenal umur.

Bahkan pria yang masih bisa dikatakan muda sudah mulai mengeluhkan masalah tersebut.

"Jadi yang namanya problem ereksi itu adalah problem sepanjang masa ya. Jadi problem yang abadi, dari muda sampai tua," katanya dalam program Edukasi Seksual Tribunnews.com.

"Yang muda pun bertanya-tanya bagaimana, yang tua bertanya-tanya juga bagaimana."

"Ada istilah kalau masih muda itu barang muda. Namun ada istilah juga yang tua menjadi usia perjuangan, dalam ereksi itu harus berjuang" kelakarnya.

Baca juga: Derajat Ereksi Hanya Sekeras Sosis di Usia 36 Tahun, Apa yang Perlu Dilakukan?

Baca juga: Apakah Ada Pengaruh Obat Kuat pada Hubungan Seksual?

Ilustrasi derajat ereksi pria seperti pisang
Ilustrasi derajat ereksi pria seperti pisang (pixabay.com)

Karenanya, dr Binsar menegaskan pentingnya untuk mengawasi masalah ini.

"Kita tahu, definisi ereksi adalah ketidakmampuan untuk menciptakan dan mempertahankan ereksi hingga mengakhiri suatu hubungan seksual."

"Nah ketidakmampuan inilah yang kita sebut sebagai gangguan ereksi," paparnya.

Ketidakmampuan ini sangat dipengaruhi kebugaran tubuh.

2 dari 4 halaman

Lalu pertanyaannya, pada usia berapa ereksi mulai terganggu?

Rata-rata ereksi mulai bermasalah pada usia 45 tahun ke atas.

Hal tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yang paling dominan.

"Pertama yaitu yang namanya faktor pembuluh darah. Lalu faktor hormon," sebutnya.

Baca juga: Ereksi yang Tidak Tahan Lama Ternyata Bisa Jadi Tanda Tubuh Pria Kurang Bugar

Baca juga: Mengenal 4 Derajat Ereksi Pria dari Sudut Pandang Medis, Paling Top Seperti Mentimun

Ilustrasi berhubungan suami istri
Ilustrasi berhubungan suami istri (pixabay.com)

Soal pembuluh darah, dr Binsar menjelaskan salah satu penyebabnya bisa karena terjadinya penyumbatan.

"Nah penyumbatan ini disebabkan apa? Ada tiga faktor yang mempengaruhi Yang pertama adalah aliran darah."

Ketika pembuluh darah menyempit, maka terjadi yang namanya gangguan ereksi.

Hal ini kerap terjadi pada orang-orang yang mengalami hipertensi.

Apa lagi jika mengkonsumsi obat golongan beta blocker.

"Ada golongan tertentu yang sangat bisa menyebabkan gangguan ereksi."

3 dari 4 halaman

Yang kedua adalah penyumbatan.

Baca juga: Meski Sanggup Orgasme 3 Kali, Kebanyakan Wanita Tak Puas Berhubungan Suami Istri, Salah Posisi?

Ilustrasi alat reproduksi pria
Ilustrasi alat reproduksi pria (Pixabay)

"Bahasa kedokterannya (penyumbatan) tuh aterosklerosis, akibat yang namanya kolestrol tinggi, protein darah tinggi," katanya.

"Jadi saya mau katakan, dua hal ini mengakibatkan gangguan ereksi."

Yang ketiga, kebocoran pada pembuluh darah.

"Kebocoran dalam hal ini akibat dari problem diabetes militus."

Tiga hal tersebut bisa membuat masalah terhambatnya ereksi akibat pembuluh darah.

Baca juga: Medical Sexologist Ungkap 70 Persen Wanita Indonesia Tak Pernah Capai Orgasme, Kuncinya Posisi Ini

Kemudian, kondisi selanjutnya yang juga berpengaruh adalah kondisi hormonal.

"Hormonal itu juga mengakibatkan yang namanya libido yang menurun. Akibatnya suplai aliran darah ke penis juga berkurang."

Memang, libido sendiri memiliki peran penting dalam memberikan dorongan aliran darah ke organ kelamin pria.

"Itu sangat ditentukan libido. Kalau drop, hasratnya turun, maka aliran darah akan berkurang."

4 dari 4 halaman

Akibatnya, ereksi menjadi berkurang dan tidak maksimal.

Lalu apa ukurannya?

Dokter Binsar lalu menjelaskan derajat ereksi, dari skala 1 hingga 4.

Semakin tinggi angkanya maka semakin bagus.

"Derajat satu itu seperti tape, lalu derajat kedua seperti sosis, lebih keras tapi belum. Yang ketiga pisang, lebih keras, dan yang keempat mentimun. Sangat keras. Artinya kekerasannya maksimal."

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
ereksidisfungsi ereksidr. Binsar Martin Sinaga
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved