TRIBUNHEALTH.COM - Gigi sensitif menjadi salah satu masalah kesehatan gigi yang lumrah dialami.
Kendati tampak sepele, gigi sensitif terkadang cukup mengganggu.
Terkait hal ini, drg Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo memberikan penjelasan.
"Sensitif itu adalah kondisi gigi, yang apabila terkena rangsangan yang seharusnya tidak bikin ngilu, dia terasa ngilu," drg Sri Pamungkas menerangkan.
"Contohnya, kita tertawa. Kan ada angin tuh mengalir, terasa ngilu. Nah, itu salah satu ciri gigi sensitif."
Selain itu rasa ngilu pada gigi sensitif juga kerap terjadi ketika minum minuman yang sebenarnya tidak terlalu dingin.
"Kalau dingin sekali, normal ngilu," katanya dalam program SMILE TribunPalu.com, yang tayang di YouTube 4 Januari 2021 silam.
Baca juga: Ini Tips yang Harus Diperhatikan saat Datang ke Dokter Gigi Selama Pandemi
Baca juga: Profil Prof Sri Oktawati, Dokter Gigi Spesialis Periodonsia yang Aktif di Berbagai Kegiatan Sosial

Lalu bagaimana gigi bisa menjadi sensitif?
Menjawab hal tersebut, drg Sri Pamungkas menjelaskan anatomi gigi.
Dia menerangkan, syaraf yang ada dalam gigi dihubungkan dengan area di luar gigi oleh tubuli dentin.
Ketika tubuli dentin terbuka, maka rangsangan dari luar langsung diteruskan ke syaraf.
"Itu yang menyebabkan dia menjadi sensitif."
Mekanisme serupa juga terjadi pada gigi yang sensitif karena berlubang.
"Hanya saja, pada gigi berlubang tubuli dentinnya itu terbuka karena lubangnya."
Baca juga: Profil Muhammad Ikbal, Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia yang Tengah Menempuh Studi Ph.D di Taiwan
Baca juga: Ruang Lingkup Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Salah Satunya Soal Gigi Berlubang

"Kalau lubangnya sudah terlalu dalam, tubuli dentin terbuka, maka gigi menjadi sensitif," jelasnya.
Sementara yang bukan karena gigi berlubang, rata-rata ngilunya terletak di leher gigi.
"Karena di leher gigi itu bisa jadi tubulus dentinnya terbuka karena kita menyikat gigi terlalu kencang."
"Atau gusinya terlalu turun. Kalau gusinya udah turun, ada area yang bisa menyebabkan tubulus dentin terbuka, akhirnya menjadi sensitif."
Dalam masyarakat, gigi dianggap sensitif apabila merasakan ngilu ketika ada rangsangan tertentu.
Padahal, kondisi gigi tidak berlubang dan tidak memiliki masalah apa pun.
Baca juga: Benarkah Makan Timun, Pare, dan Seledri Bisa Turunkan Hipertensi?
Baca juga: Setiap Bayi Punya Kebutuhan MPASI Berbeda, Dokter Tekankan Pentingnya Konsultasi dengan Profesional

Nyatanya, dalam medis gigi sensitif dipahami sedikit berbeda.
drg Sri Pamungkas mengatakan, kalaupun ada lubang, dan merasakan ngilu ketika ada rangsangan wajar, maka itu juga termasuk gigi sensitif.
Hanya saja, perbedaan penyebab nantinya akan diatasi dengan terapi yang berbeda pula.
Kemudian, drg Sri Pamungkas menjelaskan lebih lanjut soal penyebab gigi sensitif.
Pertama adalah kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras.
Tindakan tersebut ternyata bisa berdampak buruk, yakni terbukanya tubuli dentin.
Baca juga: Mengenal Anemia dan Penyebabnya, Berikut Hal yang Perlu Diketahui
Kedua, gigi sensitif bisa terjadi akibat gusi yang turun.
Termasuk setelah dilakukan pembersihan karang gigi.
Pasalnya gigi yang terbiasa tertutup karang, kini menjadi terbuka.
Hal itu membuat gigi menjadi lebih peka terhadap rangsangan luar.
Selain itu, gigi sensitif bisa terjadi akibat berbagai tindakan medis, mulai dari bleaching hingga kemoterapi.
Baca artikel lain seputar kesehatan gigi dan mulut di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)