TRIBUNHEALTH.COM - Mengasuh anak bukan hal yang mudah bagi para orang tua.
Memilih dan menerapkan pola asuh yang sesuai sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Sebaliknya, pola asuh yang kurang tepat bisa menghambat perkembangan dan memengaruhi perilaku mereka.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk menentukan gaya pengasuhan yang terbaik demi masa depan sang buah hati.
Selain itu, kehadiran pihak lain seperti kakek, nenek, atau lingkungan sekitar yang memiliki cara mengasuh berbeda juga dapat memengaruhi proses pengasuhan anak.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tantangan pengasuhan, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog berkompeten seperti Adibah Aqilah, S.Psi.
Baca juga: Bu Adiba, Parenting dan Pengasuhan Apakah Istilah yang Sama?
Adibah Aqilah, S.Psi, merupakan konselor dari Unit Layanan Psikologi dan Bimbingan Konseling (ULPBK) Sekolah Al Azhar Pekalongan.
Pertanyaan:
Berbicara tentang pengasuhan, tentunya setiap keluarga memiliki cara mengasuh yang berbeda-beda, sehingga dikenal dengan gaya pengasuhan atau gaya mengasuh.
Apa yang disebut dengan gaya pengasuh Bu Adibah?
Septya, di Solo
Adibah Aqilah, S.Psi menjawab:
Gaya mengasuh ada tipe atau macam-macam pengasuhan yang biasanya diterapkan oleh orang-orang secara umum.
Kalau diteorinya, cara umum ada empat ya, yakni:
1. Autoritatif atau demokratis, dimana pola asuh ini biasanya kehangatannya tinggi, kontrolnya bisa diterapkan secara umum.
Orangtua bersikap tegas, tapi tetap mendukung dan memberikan ruang dialog atau diskusi pada anak.
Tipe pendekatan atau pengasuhan ini, biasanya dikaitkan dengan hasil perkembangan yang positif dan ideal untuk digunakan.
Baca juga: 8 Dampak Buruk Pola Asuh Overprotective Bagi Tumbuh Kembang Anak
2. Pola asuh otoriter, pada pola asuh ini kontrolnya tinggi, namun kehangatan cenderung rendah.
Tipe ini menuntut disiplin yang ketat, tapi tidak membuka ruang diskusi
3. Pola asuh permisif, ini pola asuh yang cenderung memanjakan.
Kehangatannya tinggi, diperlakukan dengan baik, tapi kontrolnya rendah.
Jadi, anak terlalu bebas, batasannya kurang dan akhirnya cenderung manja.
4. Pola asuh neglectful atau abai, kehangatannya rendah dan kontrolnya juga rendah.
Pada pola asuh ini, anak sering diabaikan, tidak diperhatikan. Biasanya, pola asuh ini dialami anak-anak dengan orangtua yang sibuk.
Baca juga: Kenali Macam-macam Pola Asuh Anak agar Si Kecil Tumbuh Mandiri
Profil Adibah Aqilah, S.Psi
Adibah Aqilah merupakan seorang konselor.
Ia lulusan dari S1 Psikologi. Alasannya tertarik dengan psikologi cukup menarik, yakni ingin mengkaji perilaku dan proses manusia.
Saat ini ia sebagai konselor di Unit Layanan Psikologi dan Bimbingan Konseling (ULPBK) Sekolah Al Azhar Pekalongan.
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini
Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.
Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.
Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.
Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini