TRIBUNHEALTH.COM - Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia, termasuk di Indonesia.
Kandungan kafein pada kopi dikenal bisa membantu meningkatkan fokus dan membuat tubuh menjadi lebih berenergi.
Namun, di balik manfaatnya tersebut, konsumsi kopi sering dikaitkan dengan sejumlah isu kesehatan, salah satunya adalah terbentuknya batu ginjal.
Lalu, apakah benar terlalu sering mengonsumsi kopi bisa menyebabkan batu ginjal?
Untuk mengetahui hal ini lebih lanjut, berikut merupakan penjelasan dari dr. Mega Anara Manurung, Sp.U yang merupakan Dokter Spesialis Urologi dari RSUD Ibu Fatmawati Soekarno.
Baca juga: 8 Ragam Makanan yang Bisa Bikin Rambut Anak Sehat dan Berkilau
Pertanyaan:
Dokter, apakah terlalu sering mengonsumsi kopi dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal?
Jawaban dokter:
dr. Mega Anara Manurung, Sp.U menjawab
Jadi di dalam kopi itu terdapat kandungan yang kita sebut sebagai kafein.
Fun fact-nya, justru kafein ini bisa memberikan efek protektif terhadap pembentukan batu saluran kencing.
Jadi banyak orang mengira kalau sering minum kopi bisa menyebabkan batu ginjal, padahal sebenarnya ada efek protektifnya.
Saat kita minum kopi, ada efek diuretik yang membuat produksi urin jadi lebih banyak.
Dengan begitu akan lebih banyak juga garam-garam, bakteri, dan lain-lain yang kebilas keluar.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Honeymoon Cynstitis yang Kini Sedang Ramai di Medsos
Selain efek diuretik, kafein juga bisa meningkatkan heart rate atau denyut nadi yang tinggi, yang artinya memperlancar sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Tetapi walaupun mempunyai efek positif, mengonsumsi kopi tetap harus mindful.
Jadi disarankan minum kafein tidak lebih dari 400 miligram per hari atau setara dengan tiga cangkir kopi dan yang paling baik adalah black coffee atau kopi hitam.
Profil dr. Mega Anara Manurung, Sp.U
dr. Mega Anara Manurung, Sp.U merupakan Dokter Spesialis Urologi yang berpraktik di RSUP Surakarta, RSUD Ibu Fatmawati Soekarno, dan RSU Sarila Husada Sragen.
Ia lahir di Magelang pada 28 Januari 1994. Ibunya juga berprofesi sebagai dokter.
Ayahnya bernama Ir. Jainur Manurung, MM, sedangkan ibunya adalah dr. Bethawati Kusumaningtyas. dr. Anara tinggal di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat.
Pendidikan dasar ditempuh di SDK PENABUR Kota Jababeka, kemudian melanjutkan ke program akselerasi SMPK 4 PENABUR Jakarta. Setelah itu, ia bersekolah di SMA Negeri 8 Jakarta dan lulus pada tahun 2011.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, dr. Anara melanjutkan studi kedokteran dan profesi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia selama lima tahun.
Pada Desember 2018, ia memulai pendidikan spesialis Urologi di fakultas yang sama.
Sejak menjadi dokter, dr. Anara aktif dalam kegiatan ilmiah serta penelitian, dan telah mengikuti berbagai pelatihan maupun kursus baik di dalam maupun luar negeri.
Mulai tahun 2024, dr. Anara berpraktik di RSUP Surakarta, RSUD Ibu Fatmawati Soekarno, dan RSU Sarila Husada Sragen.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Dok, Menyusui Sangat Berdampak Positif Terhadap Depresi yang Dialami Ibu?