7. Mengonsumsi makanan tinggi lemak
Pola makan berlemak tinggi seperti hot dog, burger, kentang goreng, bacon, keripik, dapat membuat Anda merasa kembung.
"Karena makanan ini mengurangi motilitas, bakteri dapat memecah makanan yang tidak tercerna, yang mengakibatkan peningkatan produksi hidrogen, karbon dioksida, dan metana di usus besar," kata Mussatto.
Gantilah makanan berlemak tinggi dengan banyak buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, daging tanpa lemak, dan ikan.
"Minum cukup air dan berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan motilitas," imbuh Mussatto.
Baca juga: 8 Tips Tingkatkan Stamina Berlari Agar Lari Jarak Jauh Lebih Mudah Dilakukan
8. Minum air dari botol air
Membawa botol air dan minum dari botol air sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh banyak orang.
Tapi, banyak dari kita tidak minum langsung dari botol tersebut, melainkan meneguknya.
Feller mengatakan, saat kita meneguk minuman dari botol air, kita bisa menelan udara.
Udara yang tidak langsung kita sendawakan dapat keluar melalui ujung lainnya.
Sebaiknya minumlah perlahan-lahan dan batasi jumlah udara yang tertelan seminimal mungkin.
9. Terkena infeksi
Bakteri E.coli salmonella dapat menyebabkan diare dan perut kembung.
"Bakteri ini menyebabkan radang usus halus," jelas Berookim.
"Ketika duodenum meradang, hal itu dapat menyebabkan pengosongan isi lambung tertunda, yang dapat menyebabkan kembung."
Untuk mengurangi gejala selama pemulihan, pastikan untuk minum banyak cairan bening, konsumsi makanan yang mudah dicerna, hindari produk susu dan makanan berlemak tinggi.
Untuk mencegah infeksi, konsumsilah makanan sehat kaya nutrisi dan cuci tangan sebelum makan.
Baca juga: 8 Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama, Cegah Nyemil Berlebihan
10. Perubahan pola makan
Mengubah pola makan kaya serat secara cepat dengan memasukkan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh, dapat menimbulkan perut kembung.
"Karbohidrat kompleks, terutama kacang-kacangan, mengandung jenis karbohidrat yang disebut oligosakarida, dan bakteri dalam usus menyukai karbohidrat khusus ini," kata Mussatto.