TRIBUNHEALTH.COM - Berikut hal yang harus diketahui dari buka puasa dengan makanan bersantan.
Makanan bersantan kerap jadi menu favorit masyarakat Indonesia saat buka puasa.
Berbagai menu makanan bersantan yang dihidangkan saat buka puasa seperti kolak dan beragam jenis es.
Dilansir dari Klik Dokter, tidak dianjurkan konsumsi santan berlebihan karena menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan.
Konsumsi santan dalam jumlah banyak bsa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL.
Makanan bersantan sebenarnya berbahya, tak hanya menyebabkan gangguan kolesterol, tapi juga menimbulkan gejala maag.
Baca juga: Atasi Baby Blues dengan Mudah! 7 Cara Efektif agar Ibu Menyusui Tetap Bahagia
Bukan itu saja, santuan mengandung lemka jenuh dan tak jenuh, kalsium, gula, sedikit protein dan mineral lainnya.
Lemak pada santan bisa menyebabkan gangguan pada lambung.
Lemak yang terkandung pada santan bisa memperparah gejala dispepsia seperti perut begah, mual dan nyeri ulu hati.
Oleh karena itu, hindari konsumsi makanan bersantan atau mengandung lemak saat berbuka puasa.
Berikut pola buka puasa yang dianjurkan:
1. Hindari Konsumsi Takjil Terlalu Banyak
Takjil untuk buka puasa memang menggiurkan.
Namun, takil bukan makana utama untuk buka puasa.
Jauh lebih penting onsumsi makanan utama sebagai penunjang nutrisi.
Baca juga: 9 Manfaat ASI Eksklusif untuk Kesehatan Ibu dan Si Kecil, Superfood Terbaik untuk Bayi
2. Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Perbanyak makan sayur dan buah selama puasa.
Vitamin dan mineral paling banyak terkandung dalam sayur dan buah.
Selama puasa, kerap terjadi beragam gangguan cairan tubuh, elektorlit serta mineral.
Maka dari itu, usahakan konsumsi sayur dan buah saat sahur dan buka puasa.
Baca juga: Dokter Hafi, Apa Defisini dari Hamil di Luar Kandungan?