10 Tanda-tanda Stres yang Jarang Disadari, Bisa Berpotensi Parah Jika Tak Segera Disadari

Penulis: Irmarahmasari
Editor: Irmarahmasari
ilustrasi stres, berikut tanda-tanda stres yang jarang disadari

Sakit kepala jenis ini bisa terasa seperti ada pita yang melilit kepala dan perlahan mengencang.

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan pada tahun 2014 mengungkapkan bahwa peningkatan stres dikaitkan dengan peningkatan jumlah hari peserta mengalami sakit kepala setiap bulannya, khususnya bagi mereka yang menderita sakit kepala tipe tegang dan populasi yang lebih muda.

Baca juga: 8 Keuntungan Rutin Melakukan Meditasi, Jaga Tekanan Darah Tetap Normal hingga Mencegah Stres Kronis

ilustrasi stres, berikut tanda-tanda stres yang jarang disadari (lifestyle.kompas.com)

5. Gangguan pencernaan

Stres kronis dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mulas, sembelit, dan diare serta memperburuk gejala pada penderita penyakit radang usus (IBD), sindrom iritasi usus besar (IBS), tukak lambung, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dan penyakit gastrointestinal fungsional lainnya.

6. Detak jantung berdetak cepat dan tekanan darah tinggi

Jika jantung Anda berdebar kencang saat Anda berdiri diam atau duduk, itu bisa berarti Anda mengalami stres berlebihan.

Saat Anda mengalami stres, detak jantung dan tekanan darah Anda meningkat.

Namun, jika pemicu stresnya bersifat jangka pendek (alias stres situasional), detak jantung dan tekanan darah Anda akan kembali ke tingkat normal.

Baca juga: Menaiki 50 Anak Tangga Sehari Dapat Membantu Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

7. Muncul banyak jerawat

Tingkat keparahan stres telah terbukti berhubungan secara signifikan dengan peningkatan keparahan jerawat.

Salah satu mekanismenya adalah selama respons stres, tubuh melepaskan kortisol yang meningkatkan produksi minyak pada kulit dan memperburuk jerawat.

Namun perlu diingat bahwa ada faktor lain yang dapat menyebabkan jerawat selain stres, seperti peradangan, pori-pori tersumbat, bakteri, dan perubahan hormonal.

8. Sering sakit

Efektivitas sistem kekebalan tubuh Anda bergantung pada tingkat stres yang dialami tubuh Anda.

Ketika tubuh terus mengalami stres, sistem kekebalan tubuh Anda menjadi rentan dan kemampuannya melawan infeksi dan virus akan menurun.

Baca juga: 4 Keuntungan Makan Royal Jelly, Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi hingga Kelola Gula Darah

9. Merasa sakit

Rasa sakit kronis dan stres kronis berjalan seiring. Jika seseorang kesakitan maka ia merasa stres dan jika stres terus-menerus dapat menimbulkan rasa pegal dan nyeri.

Salah satu alasan stres berkepanjangan dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri adalah karena kortisol yang dilepaskan selama respons tubuh terhadap stres.

Dalam situasi normal, kortisol adalah hormon antiinflamasi, namun, stres kronis dan lonjakan kortisol yang berulang-ulang menyebabkan disfungsi kortisol.

Disfungsi kortisol menyebabkan peradangan yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan jaringan dan saraf yang luas.

Halaman
123