8 Dampak Serius Begadang bagi Kesehatan Perempuan, Tak Bisa Dianggap Sepele

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
8 Dampak Serius Begadang bagi Kesehatan Perempuan, Tak Bisa Dianggap Sepele

TRIBUNHEALTH.COM - Begadang atau kebiasaan terjaga hingga larut malam dan tidur saat pagi datang, telah menjadi kebiasaan umum bagi banyak perempuan di Indonesia, terutama di tengah tuntutan kuliah yang menumpuk atau jadwal kerja yang padat.

Meskipun sesekali dilakukan mungkin tidak menjadi masalah, namun begadang secara terus-menerus dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan perempuan.

Studi menunjukkan bahwa begadang secara rutin dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, penurunan daya ingat dan konsentrasi, penurunan produktivitas, serta peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Selain itu, begadang juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon, termasuk hormon yang terkait dengan pengaturan nafsu makan dan metabolisme.

Baca juga: Formasi Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Bulan Depan, Lulusan Sarjana Pendidikan Berpeluang Besar

Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk menyadari pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas untuk menjaga kesehatan tubuh dan kinerja mental.

Mengatur jadwal tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari kebiasaan begadang secara berlebihan adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan hidup.

Merangkum dari beberapa sumber, inilah dampak yang mungkin dialami perempuan akibat sering begadang:

1. Hormonal terganggu

ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan tidur (kompas.com)

Sebuah penelitian terbaru menegaskan bahwa hormon memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan perempuan.

Begadang, praktik yang umum di kalangan banyak orang, ternyata dapat mengganggu keseimbangan hormonal, berpotensi menyebabkan sejumlah masalah kesehatan bagi perempuan.

Menurut para peneliti, begadang dapat mengakibatkan gangguan menstruasi pada perempuan.

Gangguan ini bisa berupa perubahan pola menstruasi, seperti siklus yang tidak teratur atau peningkatan dalam intensitas dan durasi perdarahan.

Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional bagi perempuan serta memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Selain itu, begadang juga dikaitkan dengan peningkatan tingkat stres pada perempuan.

Gangguan tidur seperti kurangnya waktu tidur yang memadai dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon stres, seperti kortisol.

Tingkat stres yang tinggi secara kronis dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental perempuan, meningkatkan risiko berbagai penyakit serta mempengaruhi kesejahteraan umum.

Penelitian juga menunjukkan bahwa begadang dapat meningkatkan risiko gangguan reproduksi pada perempuan.

Gangguan tidur yang terus-menerus dapat mengganggu produksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron, yang penting untuk siklus menstruasi yang sehat dan fungsi reproduksi yang normal.

Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti infertilitas, gangguan ovulasi, atau bahkan menopause dini pada beberapa kasus.

Dengan demikian, penting bagi perempuan untuk memprioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas dalam menjaga keseimbangan hormonal dan kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: 6 Manfaat Luar Biasa Jahe Merah untuk Kesehatan Tubuh, Raja Rempah yang Menyehatkan

Halaman
1234