Tips dan Trik

5 Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Diabetes, Menjaga Gula Darah Selama Bulan Suci

Penulis: dhiyanti.nawang
Editor: dhiyanti.nawang
5 Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Diabetes: Menjaga Gula Darah Selama Bulan Suci

TRIBUNHEALTH.COM - Bulan Ramadhan, yang penuh dengan kedamaian dan keberkahan, sering kali dinantikan dengan antusiasme oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa sebagai bagian dari ketaatan agama mereka, sambil juga berlomba-lomba dalam melakukan ibadah lainnya.

Namun demikian, bagi para penderita diabetes, menjalankan puasa selama Ramadhan bisa menjadi suatu tantangan yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Hal ini disebabkan oleh risiko fluktuasi gula darah yang lebih besar selama periode puasa.

Pada saat berpuasa, tubuh penderita diabetes rentan mengalami naik turunnya kadar gula darah, yang dapat menyebabkan komplikasi serius.

Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat ketidakseimbangan gula darah selama puasa termasuk hipoglikemia (penurunan kadar gula darah yang berbahaya), hiperglikemia (kenaikan kadar gula darah yang tinggi), ketoasidosis diabetik (kondisi serius yang disebabkan oleh kadar gula darah yang sangat tinggi dan keton yang berlebihan dalam darah), serta dehidrasi.

Baca juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Asam Urat: Berpotensi Tingkatkan Risiko Kambuhnya Gejala

Oleh karena itu, sangat penting bagi para penderita diabetes untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dan berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memutuskan untuk berpuasa selama Ramadhan.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan selama bulan puasa seperti yang dilansir dari beberapa jurnal kesehatan, termasuk:

1. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan apakah berpuasa aman bagi kondisi kesehatan tertentu

ilustrasi penderita diabetes sedang berkonsultasi dengan dokter (health.kompas.com)

Pasien diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memutuskan untuk berpuasa karena berpuasa dapat memengaruhi kadar gula darah dan kesehatan secara keseluruhan.

Pasien diabetes yang menggunakan obat-obatan tertentu, seperti insulin atau obat hipoglikemik lainnya, mungkin perlu menyesuaikan dosis atau jadwal penggunaannya selama bulan puasa.

Dokter dapat membantu menyesuaikan rencana pengobatan agar tetap aman dan efektif selama periode puasa.

Berpuasa dapat mempengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

Pada beberapa pasien diabetes, berpuasa dapat menyebabkan peningkatan risiko hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).

Dokter atau ahli gizi dapat membantu dalam merencanakan pola makan dan pengaturan obat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil selama puasa.

Dokter atau ahli gizi dapat mengevaluasi kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan untuk menentukan apakah berpuasa aman bagi mereka.

Pasien dengan komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, atau neuropati, mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan selama puasa.

Konsultasi dengan dokter dapat membantu mengidentifikasi risiko potensial dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar: Air Zamzam dan Ramuan Herbal, Solusi Kesehatan Mata

2. Merencanakan diet yang seimbang dan memperhatikan waktu makan sahur dan berbuka agar tetap memenuhi kebutuhan gizi dan mengatur kadar gula darah

Kadar gula darah yang stabil sangat penting bagi penderita diabetes.

Merencanakan diet dengan bijaksana membantu menghindari lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba, yang dapat terjadi jika konsumsi karbohidrat yang tidak terkontrol atau jika pola makan tidak teratur.

Halaman
123