Pare, sebuah tanaman tradisional yang berasal dari Asia, telah menjadi populer sebagai tanaman yang direkomendasikan untuk pengobatan diabetes dan komplikasi terkait diabetes.
Ini diyakini disebabkan oleh sejumlah bioaktif yang terdapat dalam tanaman ini, termasuk polipeptida-p, yang memiliki struktur yang mirip dengan insulin, dan oleh karena itu diyakini memiliki efek penurunan kadar glukosa.
Secara khusus, buah pare mengandung triterpenoid tipe cucurbitane, sebuah saponin steroid yang dikenal sebagai "charantins", serta peptida yang mirip dengan insulin, dan alkaloid.
Dengan adanya kandungan-kandungan tersebut, pare diduga memiliki efek yang signifikan pada metabolisme karbohidrat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pare dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, serta memberikan manfaat lainnya terkait dengan diabetes dan komplikasinya.
Baca juga: Jadwal Pencairan THR ASN dan Pensiunan Tahun 2024: Informasi Terbaru dari Kemenkeu
Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa meskipun pare menunjukkan potensi sebagai obat alami untuk diabetes, kajian lebih lanjut dan uji klinis diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya secara khusus dalam pengobatan diabetes.
3. Cuka sari apel
Menurut informasi dari laman Stamford Health, senyawa utama asam asetat yang terdapat dalam cuka sari apel diyakini memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah mengontrol kadar gula darah.
Konsumsi 2 sendok makan cuka sari apel telah diketahui dapat membantu mengurangi kadar gula darah.
Selain itu, mengonsumsi 1 hingga 2 sendok makan cuka sari apel juga dapat mengurangi beban glikemik dari makanan yang kaya akan karbohidrat.
Glikemik sendiri merupakan angka yang mengindikasikan potensi peningkatan gula darah yang disebabkan oleh karbohidrat yang terkandung dalam suatu makanan.
Baca juga: Studi Terbaru Mengungkap Hubungan Antara Konsumsi Tahu dan Penurunan Risiko Penyakit Diabetes
Dengan demikian, penggunaan cuka sari apel sebagai suplemen makanan atau bahan tambahan dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan manfaat dalam mengontrol kadar gula darah dan mengelola glikemik.
Meskipun demikian, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengintegrasikan cuka sari apel ke dalam diet, terutama bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan khusus atau sedang menjalani pengobatan tertentu.
4. F
Fenugreek mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun tanaman ini telah lama dikenal sebagai ramuan polongan yang dibudidayakan terutama di India dan Afrika Utara.
Selama bertahun-tahun, fenugreek telah digunakan secara luas di seluruh dunia sebagai pengobatan alternatif untuk diabetes.
Bijinya merupakan bagian yang paling sering digunakan dari tanaman fenugreek, baik sebagai bahan makanan maupun bumbu dalam masakan.
Fenugreek terkenal karena mengandung protein dan serat dalam jumlah tinggi.
Efek klinis dari fenugreek, terutama berasal dari kandungan seratnya, berpotensi memengaruhi proses pengosongan lambung.
Hal ini dapat berkontribusi pada penurunan kadar glukosa darah setelah makan (postprandial).
Baca juga: Studi Ilmiah Terungkap: Air Zamzam Beri Harapan Baru bagi Penderita Diabetes dan Potensi Antikanker
Baca tanpa iklan