Tips dan Trik

Efektif Menekan Risiko Penyakit Diabetes dengan Menerapkan Kebiasaan Ini

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi konsumsi kayu manis

Beberapa jenis serat, terutama serat larut dalam air, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, yang juga dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.

Sebuah studi dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan jika konsumsi serat dua atau lebih sajian nasi merah per minggu bisa mengurangi risiko diabetes sebanyak 11 persen.

3. Menghindari stres

Ilustrasi berusaha manajemen stres (Pixabay)

Menghindari stres dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes, terutama diabetes tipe 2, melalui berbagai mekanisme yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol dan epinefrin, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

Kadar gula darah yang tinggi dan berkepanjangan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Stres kronis dapat mengurangi sensitivitas insulin, yang berkontribusi pada ketidakseimbangan kadar gula darah.

Mengelola stres dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko resistensi insulin.

Orang cenderung merespon stres dengan perubahan pola makan yang tidak sehat atau konsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

Selain itu, stres juga dapat memengaruhi keputusan makan yang kurang sehat.

Pola makan yang tidak seimbang dan peningkatan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Baca juga: Pasien Diabetes Tak Boleh Makan Sayuran Ini, Batasi Sayuran Berpati yang Memicu Lonjakan Gula Darah

Stres dapat memicu peningkatan nafsu makan, terutama untuk makanan yang tinggi lemak dan gula.

Pola makan yang tidak seimbang dan konsumsi makanan berkalori tinggi dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.

4. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan secara umum, termasuk mengurangi risiko penyakit diabetes.

Studi dari University of Chicago menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam per hari mempunyai risiko menderita diabetes yang tertinggi.

Tidur yang cukup membantu menjaga regulasi kadar gula darah.

Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan insulin, menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan risiko diabetes.

Tidur yang cukup memengaruhi pelepasan hormon tertentu, termasuk hormon ghrelin dan leptin yang mengatur nafsu makan.

Kurang tidur dapat meningkatkan ghrelin (hormon lapar) dan menurunkan leptin (hormon kenyang), yang dapat meningkatkan nafsu makan, khususnya untuk makanan tinggi lemak dan karbohidrat.

Halaman
1234