TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan mood dan kecemasan adalah dua kategori gangguan mental yang umum terjadi dan dapat memengaruhi kesejahteraan seseorang secara signifikan.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:

• Gangguan Mood

1. Depresi

Ini adalah gangguan mood yang ditandai oleh perasaan sedih, kehilangan minat atau kegembiraan, energi yang rendah, dan perubahan pola tidur atau nafsu makan.

Baca juga: Lakukan Ini Setelah Konsumsi Makanan Manis Agar Tak Picu Jerawat dan Lonjakan Gula Darah

Depresi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari seseorang.

2. Bipolar Disorder

Juga dikenal sebagai gangguan bipolar, kondisi ini melibatkan perubahan antara episode mania (tingkat tinggi energi, kegembiraan berlebihan) dan episode depresi.

• Kecemasan

1. Gangguan Kecemasan Umum (GAD)

Pada GAD, seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan dan kronis terhadap berbagai situasi atau kejadian tanpa alasan yang jelas.

Gejala melibatkan ketegangan, kekhawatiran berlebihan, dan gejala fisik seperti gemetar, keringat berlebihan, dan sulit berkonsentrasi.

Baca juga: Rekomendasi Sarapan untuk Penderita Diabetes, Kunci Penting Jaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil

2. Gangguan Panik

Serangan panik mendadak dan intens, seringkali disertai dengan gejala fisik seperti detak jantung cepat, sesak napas, dan rasa takut yang intens.

3. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)

Kondisi ini melibatkan pikiran obsesif yang tidak diinginkan dan kompulsi untuk melakukan tindakan tertentu sebagai respons terhadap pikiran tersebut.

Keduanya, gangguan mood dan kecemasan, dapat saling terkait dan bahkan muncul bersama-sama dalam satu individu.

Faktor genetik, lingkungan, perubahan hormonal, dan faktor biologis lainnya dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan mood dan kecemasan.

Penting untuk diingat bahwa gangguan mood dan kecemasan adalah kondisi medis yang dapat diobati.

Penelitian dari University of Reading menemukan bahwa konsumsi vitamin B6 dosis tinggi terbukti mengurangi perasaan cemas dan depresi.

Baca juga: Covid-19 Varian JN.1 Sudah Terdeteksi di Indonesia, Berikut Gejalanya

Para ilmuwan mengukur dampak pada orang dewasa muda yang mengonsumsi suplemen setiap hari selama sebulan.

Dikutip dari laman Medical News Today, penelitian tersebut telah diterbitkan di jurnal Human Psychopharmacology: Clinical and Experimental.

Penelitian tersebut memberikan bukti untuk mendukung penggunaan suplemen yang dianggap dapat mengubah tingkat aktivitas di otak untuk mencegah atau mengobati gangguan mood.

Vitamin B6 atau pyridoxine merangsang neurotransmitter dan dapat membantu meminimalkan efek berbahaya dari stres.