Tetapi, Anda pada dasarnya dapat membatasi efeknya dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Tidur nyenyak secara teratur
- Membatasi tidur siang kurang dari 30 menit
- Minum kopi atau minuman berkafein lainnya saat Anda bangun
Jika gejala inersia tidur Anda berlanjut, sebaiknya segera temui dokter untuk mencari tahu penyebab masalah yang Anda dan membantu mengatasinya.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut, Kurang Tidur Sebabkan Hormon Testosteron Tidak Stabil
2. Paparan sinar biru
Sinar biru (blue light) adalah pencahayaan buatan yang memancarkan panjang gelombang biru.
Selama siang hari, paparan sinar biru dapat meningkatkan kewaspadaan dan suasana hati.
Paparan sinar biru bisa menekan sekresi melatonin, hormon yang membantu mengatur ritme sirkadian tubuh (siklus bangun-tidur).
Hal ini bisa mempersulit Anda untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, sehingga membuat Anda merasa lelah keesokan harinya.
Untuk mengurangi dampak sinar biru pada tidur, Anda bisa melakukan beberapa hal ini:
- Hindari menonton TV, bermain HP, bekerja dengan laptop selama dua atau tiga jam sebelum Anda pergi tidur
- Gunakan lampu merah redup di malam hari, yang tidak memiliki efek penekan melatonin
- Ekspos diri Anda pada banyak cahaya terang di siang hari
- Gunakan kacamata pemblokir sinar biru di malam hari atau aplikasi yang menyaring sinar biru jika Anda harus menggunakan elektronik di malam hari
Baca juga: Manfaat Konsumsi Air Serai Sebelum Tidur, dr. Zaidul: Bersihkan Tubuh & Tingkatkan Kualitas Tidur
3. Lingkungan tidur yang buruk
Lingkungan tidur yang buruk dapat berdampak besar pada kualitas tidur Anda.
Berikut ini hal-hal yang harus Anda perhatikan dari segi lingkungan:
- Masalah kasur
Jika Anda kelelahan di pagi hari disertai dengan kekakuan atau bagian tubuh yang pegal, kondisi kasur Anda bisa jadi adalah penyebabnya.