TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri merupakan keluhan yang sering dialami karena aktivitas sehari-hari.
Beberapa orang ada yang aware dengan keluhan nyerinya dan ada juga yang mengabaikannya.
Ketika mengalami nyeri apakah bisa konsumsi obat terlebih dahulu, melakukan fisioterapi atau langsung tindakan IPM?
dr. Isrun Masari menyampaikan, secara alurnya jika ada pasien yang mengalami nyeri dokter akan menawarkan obat-obatan terlebih dahulu selagi tidak ada kontra indikasi.
Apabila pasien memiliki asam lambung akan sulit, karena obat-obatan nyeri bisa memperberat asam lambung.
Pasien yang memiliki kelainan ginjal menjadi masalah bagi dokter untuk memberikan obat, sehingga bisa langsung ke tindakan IPM.
Baca juga: Apakah Manajemen Nyeri bisa Menyembuhkan Saraf Kejepit? Ini Kata dr. Isrun Masari Sp.An, FIPM CIPS
Pasien tidak bisa mengonsumsi obat karena 3 hal yaitu :
- Alergi
- Gangguan lambung yang bisa memperberat
- Gangguan ginjal
Perlu diketahui bahwa pasien yang tidak bisa mengonsumsi obat bisa langsung melakukan IPM.
Dapatkan produk yang membantu atasi keluhan nyeri dengan klik link berikut.
Tetapi apabila pasien tidak memiliki keluhan alergi, gangguan lambung dan gangguan ginjal bisa mengonsumsi obat-obatan terlebih dahulu.
Jika dengan obat-obatan tidak ada respon, maka bisa dilakukan intervensi.
Baca juga: Nyeri Karena Salah Bantal Apakah Termasuk Nyeri Kronik? Ini Kata Dokter
dr. Isrun Masari menyampaikan bahwa beliau memiliki pasien paruh baya dengan keluhan pada lutut.
Pasien tersebut tidak mau mengonsumsi obat, tetapi dokter menawarkan injeksi atau suntuk.
Pilihan pengobatan sebenarnya kembali ke pasien dan dokter pun memberi pilihan, tidak harus mengonsumsi obat.
Manajemen intervensi merupakan suatu teknik, di mana obat tersebut langsung diberikan di tempat permasalahan nyerinya.
Agar obat tepat pada sumber nyeri tersebut, tentunya menggunakan alat bantu.
Baca juga: dr. Isrun Masari: Tidak Semua Nyeri Harus Ditangani dengan IPM, Berikut Alasannya
Alat bantu yang digunakan adalah USG.
Saat ini USG sangat berkembang, sehingga bisa digunakan untuk berbagai macam pemeriksaan selain kehamilan dan salah satunya adalah kelainan otot dan sendi.
Dengan USG bisa ditentukan letak masalah yang dialami.
Misalkan apakah terjadi robekan pada otot, saraf bermasalah atau sendi yang mengalami peradangan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Isrun Masari Sp.An, FIPM CIPS. Seorang dokter spesialis anastesi dari RSKB Halmahera Siaga.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)