Waspada Kram Otot saat Berjalan dan Naik Tangga, Bisa Jadi Tanda Kolesterol

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi kram otot saat berjalan dan naik tangga karena kolesterol

TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol tinggi berbahaya karena meningkatkan risiko penyakit jantung, dan sebagian besar tanpa terdeteksi. 

Gejala kolesterol biasanya mulai muncul ketika kondisi ini mulai menyebabkan komplikasi, seperti penyakit arteri perifer (PAD). 

PAD merupakan kondisi mengerasnya arteri di lengan dan kaki akibat penumpukan kolesterol.

Selain serangan jantung, penyakit arteri perifer juga bisa memicu masalah yang membutuhkan amputasi, dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk.

Jadi penting untuk memperhatikan tanda-tanda peringatannya.

"Gejala paling umum dari penyakit arteri perifer ekstremitas bawah adalah kram otot yang menyakitkan di pinggul, paha atau betis saat berjalan, menaiki tangga, atau berolahraga," jelas American Heart Association (AHA).

Baca juga: 4 Manfaat Beras Ragi Merah atau Angkak, Dapat Turunkan Kolesterol dan Punya Efek Antikanker

ilustrasi kram kaki akibat kolesterol (health.kompas.com)

Menurut badan kesehatan tersebut, rasa sakit PAD sering hilang ketika Anda berhenti berolahraga, meskipun ini mungkin memakan waktu beberapa menit.

"Otot yang bekerja membutuhkan lebih banyak aliran darah. Otot yang beristirahat dapat bertahan dengan lebih sedikit (aliran darah)."

Nyeri kaki saat berolahraga secara resmi dikenal sebagai "klaudikasio".

"Rasa sakit paling sering dirasakan di betis. Rasa sakitnya berkisar dari ringan hingga berat," jelas kesehatan badan Mayo Clinic.

"Nyeri kaki yang parah dapat membuat sulit berjalan atau melakukan jenis aktivitas fisik lainnya," tambahnya.

Gejala lain

ilustrasi kolesterol (kompas.com)

Baca juga: 6 Manfaat Terong untuk Kesehatan, Bantu Kontrol Kolesterol hingga Turunkan Berat Badan

Gejala lain dari PAD meliputi:

  • Sakit kaki yang tak kunjung hilang saat berhenti berolahraga
  • Luka kaki atau jari kaki yang tidak akan sembuh atau sembuh dengan sangat lambat
  • Gangren, atau jaringan mati
  • Penurunan suhu kaki yang nyata dibandingkan dengan kaki lainnya atau bagian tubuh lainnya
  • Pertumbuhan kuku yang buruk pada jari kaki atau pertumbuhan rambut pada kaki
  • Disfungsi ereksi, terutama pada pria dengan diabetes.

Cara mencegah PAD

ilustrasi kolesterol (health.grid.id)

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Turunkan Kolesterol, Mulai dari Tomat hingga Ikan

Kunci untuk mencegah PAD dan komplikasi kardiovaskular lainnya adalah menjaga kadar kolesterol tinggi tetap terkendali.

Dua cara utamanya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga lebih banyak.

Ada beberapa makanan yang tidak hanya merupakan bagian dari diet sehat, tetapi juga dapat secara aktif membantu menurunkan kolesterol.

Lembagal Heart UK mengatakan, mengurangi lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak tak jenuh adalah cara yang bagus untuk menurunkan kolesterol.

Lemak jenuh adalah jenis lemak yang ditemukan dalam mentega, lemak babi, ghee, daging berlemak, dan keju.

ilustrasi minyak zaitun (Kompas.com)

Baca juga: 5 Pilihan Makanan yang Punya Khasiat Cegah Kanker, Termasuk Minyak Zaitun

Sementara makanan yang mengandung lemak tak jenuh antara lain:

  • Minyak nabati seperti minyak zaitun, bunga matahari, jagung, lobak, kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Selai lemak yang terbuat dari minyak nabati, seperti bunga matahari dan minyak zaitun
  • Ikan yang berminyak.
Halaman
12