TRIBUNHEALTH.COM - Saat kita kehilangan seseorang yang kita kasihi, kita cintai, kondisi tersebut akan membuat reaksi tubuh yang luar biasa yaitu berupa duka cita.
Duka cita itu adalah sebuah ekspresi dari kesedihan, kehilangan, ketidakberdayaan, dan kehilangan harapan terhadap orang yang meninggalkan kita.
Kondisi ini merupakan suatu reaksi yang wajar jika kita menerimanya dengan nyaman, ikhlas, sebentar, dan tidak berlarut-larut.
Namun sebaliknya, ketika kita merasa kehilangan, berduka cita terus menerus, maka akan berakibat pada kesehatan mentalnya.
Kesehatan mental ini yang paling berisiko salah satunya adalah depresi.
Baca juga: Pekerjaan Bikin Depresi? Coba Kurangi Gejalanya dengan Sederet Tips Berikut Ini
Kondisi ini otomatis akan menganggu kesehatan, karena sedih berlarut-larut, hormon stres akan terus meningkat.
Kortisol akan mempengaruhi sistem tubuh, mempengaruhi kestabilan jiwa, dan akhirnya kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami depresi.
Lantas bagaimana cara kita untuk mengontrol kesedihan agar tidak sedih berlarut-larut dan berujung depresi?
Dilansir TribunHealth.com, Praktisi Kesehatan Mental dan Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
dr. Yanne Cholida menjelaskan, depresi adalah akhir dari perasaan duka cita yang sangat dalam, luka yang sangat dalam, dan seseorang yang depresi biasanya tidak bisa memanagement dirinya.
Baca juga: Penurunan Aktivitas dan Terlalu Lama Dirumah Menjadi Pemicu Orang Dewasa Merasa Depresi
Seseorang yang depresi biasanya tidak bisa merubah pikiranya dari negatif menjadi positif, hal tersebut terus terjadi secara berulang.
Depresi adalah salah satu gangguan jiwa, gangguan mental akibat suasana hati dimana orang tersebut merasa dirinya tidak berdaya, merasa dirinya memiliki tekanan, merasa dirinya tidak bisa melakukan apapun lagi.
Depresi disebut berat ketika orang yang mengalami cenderung ingin menyakiti dirinya sendiri atau cenderung untuk keinginan bunuh diri.
"Depresi itu muncul dari suasana hati yang akhirnya akan merubah pikiran kita," tutur dr. Yanne.
"Jadi semua berawal dari hati, pada saat hati itu sedih, otomatis pikiran kita mengirimkan sinyalnya juga sedih."
"Sebaliknya, pada saat pikiran kita terus masuk pikiran negatif, akhirnya suasana hati semakin luka, jadi hati dan pikiran saling berhubungan."
Baca juga: Insomnia Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental, Jadi Mudah Tersinggung, Cemas, hingga Depresi
dr. Yanne memaparkan beberapa cara untuk mengontrol kesedihan dan mengatasi kesedihan saat kehilangan orang terkasih agar tidak menjadi depresi.
1. Berikan waktu diri kita untuk sendiri
Pada saat kejadian duka muncul dan terjadi secara tiba-tiba, tiba-tiba itu lah yang kemudian membuat seseorang yang sulit percaya dan sulit menerimanya.
Menurut dr. Yanne, dari sisi kesehatan jika seseorang sedang terluka, sebaiknya kejadian yang membuat orang tersebut terluka tidak dulu dibahas.