dr. Yanne Cholida Paparkan Cara untuk Mengontrol Kesedihan Agar Tidak Menjadi Depresi

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang depresi akibat kesedihan yang mendalam

Karena jika ada seseorang yang membahas tentang kejadian tersebut, bisa membuat seseorang yang mengalami akan lebih terluka lagi.

Ketika seseorang yang terluka dibuat menangis akibat pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tidak diajukan, hal tersebut bisa memicu terjadinya kesedihan mendalam dan memicu depresi.

dr. Yanne menyarankan untuk menguatkan orang yang sedang terluka dengan kata-kata yang baik seperti "kamu hebat, kamu kuat" agar orang tersebut menjadi lebih kuat.

Baca juga: Psikiater Jelaskan Gejala Depresi di Tempat Kerja, Tak Semangat dan Produktivitas Menurun

ilustrasi seseorang yang depresi akibat kesedihan yang mendalam (health.kompas.com)

2. Luapkan semua perasaan

Beberapa orang biasanya lebih terlihat tegar dan menahan tangisan saat mengalami suatu kehilangan.

Kondisi seseorang yang terlihat tegar dan menahan tangisan ini bisa membuat orang tersebut lebih terluka.

Kecuali seseorang tersebut bisa meluapkan perasaannya dengan baik, namun jika luapan perasaan tersebut tidak terkontrol bisa berujung menjadi sebuah depresi.

"Jadi biarkan perasaannya, luapkan perasaannya, dengan meluapkan perasaan entah dia mau di kamar nangis, nulis di kertas, itu adalah salah satu luapan ekspresinya," jelas dr. Yanne.

Baca juga: Psikolog Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Ungkap Terapi yang Diberikan jika Anak Alami Depresi

ilustrasi seseorang yang depresi akibat kesedihan yang mendalam (kompas.com)

3. Dekatkan diri kepada agama

"Dekatkan diri kepada agama, apapun yang terjadi, itu semua atas izin dari Tuhan itu sendiri."

4. Terapi pikiran

Pada saat kita mendapatkan musibah kehilangan seseorang, hal yang pertama kali dilakukan adalah belajar menerimanya.

Ketika sudah menerima musibah tersebut, dengan hati yang menerima barulah kita mulai merubah pikiran negatif yang muncul tadi diubah menjadi pikiran yang positif.

Penjelasan ini disampaikan oleh Praktisi Kesehatan Mental dan Titik Meridian Tubuh, dr Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 8 Juni 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)