TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Renan Sukmawan, menjelaskan kondisi Athletic hearth syndrome.
Athletic hearth syndrome atau sindroma jantung pada atlet adalah merujuk pada bentuk organ jantung atlet yang menebal akibat latihan.
Kondisi ini bersifat reversible (tidak membuat kelainan).
Baca juga: Kolesterol Tinggi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Gejalanya Termasuk Nyeri Leher dan Punggung
Bahkan ketika sang atlet sudah melakukan training selama 2 hingga 3 bulan, kondisi jantung bisa kembali mengecil.
Maka pada atlet, pembesaran jantung dapat diartikan sebagai suatu kompensasi terhadap latihan yang teratur dan baik.
Sehingga jantung dapat memompa darah dengan baik dan kuat.
"Itu tentu bukan kelainan," imbuh Renan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Tes Darah untuk Prediksi Stroke, Serangan Jantung, dan Gagal Jantung
Namun jika menelusuri kelainan pada jantung ini terdapat berbagai macam tipe dengan berbagai risiko.
Setidaknya ada 3 hal yang menyebabkan ruangan jantung menjadi membesar.
Di antaranya yaitu:
1. Cairan atau darah banyak
2. Tekanan yang dihadapi jantung tinggi
3. Dinding jantung terdapat penyakit. Seperti:
Baca juga: Bahaya Bakteri Streptococcus yang Bisa Picu Gangguan Jantung, Simak Penjelasan dr. Aditya, M Biomed
- Kardiomiopati (kerusakan otot jantung)
- Penyakit jantung koroner (serangan jantung).
"Saya kira itu yang harus dipahami dan diteksi sejak dini oleh masyarakat," sambung Renan.
Lebih lanjut, untuk mendeteksi gangguan pembengkakan jantung, cara mudah yang bisa dilakukan adalah melakukan Rontgen.
Kemudian untuk menentukan adanya penyakit pembengkakan jantung, pasien harus melakukan pemeriksaan Ekokardiografi.
Baca juga: Penelitian Ungkap Insomnia Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Jantung, Dialami oleh 50 Persen Pasien
Penyakit pembengkakan jantung bisa dideteksi sejak dini.
Untuk melakukan deteksi sejak dini, memerlukan sejumlah cara yang tepat.