Nyalakan Lampu saat Tidur Berdampak Buruk untuk Kesehatan, Kinerja Jantung dan Insulin Tak Optimal

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi kamar tidur yang gelap dan nyaman

TRIBUNHEALTH.COM - Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, tidur dalam gelap dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.

Para peneliti menemukan tidur dengan cahaya terang dapat membahayakan fungsi jantung saat tidur dan memengaruhi seberapa baik tubuh merespons insulin keesokan paginya.

Mereka menyarankan, penting untuk menghindari atau meminimalkan jumlah paparan cahaya selama tidur.

Acuannya, jika masih bisa melihat sekeliling dengan baik, itu mungkin masih terlalu terang, dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk, Senin (14/3/2022).

Studi tersebut menemukan bahwa ketika terkena lebih banyak cahaya saat tidur, tubuh menjadi waspada.

Detak jantung meningkat dan tubuh tidak dapat beristirahat dengan benar.

Menurut para ilmuwan, orang-orang tidak boleh menyalakan lampu, tetapi jika mereka membutuhkan penerangan (misalnya, demi keselamatan orang dewasa yang lebih tua) harus berupa cahaya redup yang lebih dekat ke lantai.

Baca juga: Tak Bisa Tidur karena Lapar, Bolehkah Konsumsi Makanan? Simak Penjelasan Ahli Nutrisi Berikut Ini

Baca juga: Tips Redakan Nyeri Radang Sendi pada Malam Hari, Berganti Posisi Tidur hingga Manfaatkan Bantal

Ilustrasi tidur dalam ruangan terang (Pexels)

Warnanya juga penting.

Pertimbangkan menggunakan cahaya kuning, merah, oranye, yang kurang merangsang otak.

Sebaliknya, cahaya putih atau biru harus dijauhkan, saran para ahli.

Tirai gelap atau masker mata adalah pilihan yang baik jika cahaya luar tidak dapat dikontrol, tambah mereka.

Bagaimana para peneliti mengumpulkan temuan mereka?

Para peneliti menguji efek tidur dengan pencahayaan overhead moderat dibandingkan dengan pencahayaan redup selama satu malam.

Menurut penelitian, paparan cahaya sedang menyebabkan tubuh masuk ke kondisi siaga yang lebih tinggi.

Dalam keadaan ini, detak jantung meningkat, serta kekuatan jantung berkontraksi dan kecepatan aliran darah ke pembuluh darah Anda untuk aliran darah beroksigen.

Baca juga: 5 Tips Manajemen Stres untuk Hindari Serangan Jantung, Banyak Olahraga hingga Cukup Tidur

Baca juga: Alasan Bintitan Kerap Terjadi pada Wanita, Dokter Sebut Kebiasaan Tidak Bersihkan Makeup saat Tidur

ilustrasi seseorang yang tidur (freepik.com)

"Temuan ini penting, terutama bagi mereka yang tinggal di masyarakat modern di mana paparan cahaya malam di dalam dan luar ruangan semakin meluas," kata Penulis studi senior Doctor Phyllis Zee, kepala kedokteran tidur di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Amerika.

"Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya satu malam paparan pencahayaan ruangan moderat selama tidur dapat merusak glukosa dan regulasi kardiovaskular, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, diabetes dan sindrom metabolik."

"Kami menunjukkan detak jantung Anda meningkat ketika Anda tidur di ruangan yang cukup terang," tambah Dokter Daniela Grimaldi, co-penulis pertama dan asisten peneliti profesor neurologi di Northwestern.

"Meskipun kamu tidur, sistem saraf otonommu diaktifkan. Itu buruk."

"Biasanya, detak jantung Anda bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari."

Halaman
12