TRIBUNHEALTH.COM - tunting dan Obesitas merupakan kondisi malnutrisi yang bisa dialami oleh anak-anak.
Stunting dan Obesitas ditandai dengan ketidakseimbangan zat gizi yang masuk dengan jumlah gizi yang dibutuhkan.
Penyebutan stunting secara singkat dinamakan dengan gizi kurang atau gizi buruk.
Baca juga: Kondisi Obesitas Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Liver, Simak Alasannya Menurut dr. Mustopa, Sp.PD
Sementara Obesitas, disebut dengan gizi lebih.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar membagikan tips dalam mengantisipasi stunting dan obesitas.
Baca juga: Asap Rokok Sebabkan Gangguan Tumbuh Kembang, Dokter: Cacat Lahir hingga Stunting
1. Sensitif deteksi stunting dan obesitas pada anak
Masyarakat, utamanya kepada orangtua diharapkan lebih sensitif dalam mendeteksi malnutrisi pada anaknya.
Apakah sang anak menderita stunting atau obesitas.
Jangan sampai orangtua menormalisasi kondisi tersebut.
Baca juga: Stunting Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak, Simak Tips dr. Diana Suganda untuk Lakukan Deteksi Dini
2. Rencanakan penanganan
Jika anak sudah terdeteksi mengalami stunting dan obesitas, orangtua perlu sigap merencanakan penanganan selanjutnya.
Orangtua harus bergegas menuju fasilitas kesehatan terdekat.
Bisa ke Puskesmas atau minimal Posyandu untuk mengukur berat badan anak.
Dengan demikian dapat terus memantau berat badan dan tinggi badan anak.
3. Seluruh masyarakat berperan mencegah stunting dan obesitas
Dalam mencegah obesitas dan stunting, bukan hanya tanggung jawab dari ahli gizi atau dokter saja.
Melainkan juga seluruh masyarakat Indonesia.
Orangtua harus memperhatikan asupan gizi yang diterima oleh sang anak.
Sedangkan pada tenaga kesehatan, tidak boleh lelah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mencegah stunting dan obesitas.
Baca juga: Stunting Bisa Menyebabkan Kelainan Tulang? Berikut Ulasan dr. Roro Rukmini Windi Perdani, Sp.A
Bila terus dijalankan, diharapkan Indonesia bisa terbebas dari kasus stunting dan obesitas.