"Karena pada negara maju sudah lebih dahulu tertangani, berbeda pada negara berkembang yang masih banyak kasus stunting," ucap Radyan.
Indikator Status Gizi
Pada anak terdapat 4 indikator status gizi. Yaitu:
1. Berat badan menurut umur
2. Tinggi badan menurut umur
Baca juga: Atasi Obesitas, Sejak Kapan Anak Boleh Diet? Ini Kata Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
3. Berat badan menurut panjang badan
4. Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur.
Dari keempat indikator di atas, panjang badan menurut umurlah yang bisa menentukan seorang anak mengalami stunting atau tidak.
Berbeda dengan anak-anak, indikator status gizi pada usia dewasa, menggunakan acuan IMT.
Perhitungannya didapat dari proporsi berat badan dibagi tinggi badan (dalam kuadrat meter).
Baca juga: Daftar Vaksinasi yang Harus Didapat Bayi dari Lahir menurut Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K).
Koreksi Gizi Anak
Untuk mengoreksi gizi anak bukan sejak anak dilahirkan saja, tetapi dari saat ibu mengandung dari janin hingga 2 tahun.
Hal ini biasa dinamakan dengan masa 1000 hari pertama kehidupan bayi.
270 hari di dalam kandungan dan 630 harinya setelah anak dilahirkan.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan asupan nutrisi yang akan dikonsumsi.
Baca juga: Bahaya Memberikan Makanan Bayi Menggunakan Botol Susu, Ini Himbauan dari drg. Wiwik Elnangti Wijaya
Karena jika ibu hamil mengalami malnutrisi atau kurang energi kronis (KEK), maka akan berisiko melahirkan anak dengan berat badan yang rendah dan mengalami stunting.
Penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (3/2/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)