Breaking News:

Stunting Bisa Menyebabkan Kelainan Tulang? Berikut Ulasan dr. Roro Rukmini Windi Perdani, Sp.A

Stunting biasanya bisa teridentifikasi pada saat anak berumur 2 tahun, bisa jadi teridentifikasi lebih awal.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi stunting 

TRIBUNHEALTH.COM - Stunting tidak ada hentinya dibicarakan karena menyangkut gizi dan perkembangan anak.

Definisi dari stunting ialah tinggi menurut usia anak kurang dari -2 standart defiasi.

Menggunakan patokan -2 dikarenakan patokan tinggi normal anak berdasarkan usia adalah lebih dari -2 sampai +2 standart defiasi.

Arti dari -2 dan +2 standart defiasi adalah suatu standar yang diacu dari kurva WHO.

Selain itu, penyebab utamanya adalah kerena masalah gizi.

Kerena  menurut tinggi kurang dari -2 standart defiasi disebabkan oleh masalah lain seperti kelainan atau syndrom tertentu, bisa juga dikarenakan kelainan tulang.

ilustrasi stunting
ilustrasi stunting (kompas.com)

Baca juga: Bahaya Mengonsumsi Jamur Enoki yang Terkontaminasi Bakteri Listeria, Berikut Penjelasan Dokter

Stunting bisa terjadi sejak di dalam kandungan karena kurangnya asupan atau gizi dalam jangka panjang.

Tidak hanya terjadi sejak didalam kandungan, stunting bisa terjadi setelah bayi lahir, bahkan keduanya bisa terjadi secara bersamaan.

Didalam kandungan kekurangan gizi, setelah dilahirkan pun masih kekurangan gizi.

Biasanya akan mulai teridentifikasi saat anak berusia 2 tahun, ada juga yang teridentifikasi lebih awal.

2 dari 3 halaman

Janin didalam kandungan sangat membutuhkan nutrisi, karena sudah terjadi pertumbuhan sel-sel yang membentuk tubuh kita.

Sel yang mulai terbentuk adalah sel otak, sel saraf, sel jantung, sel tulang semua sudah berlangsung sejak didalam kandungan.

Baca juga: Dokter Sebut Penularan Virus HPV Melalui Hubungan Seksual

Proses ini akan berlanjur setelah bayi dilahirkan.

Dalam pertumbuhan otak, diketahuhi bahwa mencapai tumbuh pesatnya sapai usia 2 tahun.

Dilahirkan sampai usia 2 tahun ini biasanya deikanal dengan 1000 hari pertama kehidupan, yang sangat menentukan masa depan seorang anak.

Asupan yang kurang sejak didalam kandungan maupun setelah dilahirkan adalah faktor yang bisa menyebabkan stunting.

Darimana asupan kurang? Saat masih didalam kandungan, asupan dari ibu yang sedang hamil memang kurang, entah itu zat gizi makro maupun zat gizi mikro.

Zat gizi makro dikenal dengan karbohidrat, protein, lemak.

Baca juga: Dokter Praktisi Tidur, dr. Andreas Prasadja Sebut Mendengkur Merupakan Gejala Umum dari Sleep Apnea

Sedangkan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral.

Dalam usia 0-6 bulan, anak akan lebih baik hanya mengonsumsi ASI eksklusif.

3 dari 3 halaman

Juka pada usia tersebut ASI tidak terpenuhi, maka bisa menjadi penyebab stunting.

Diatas usia 6 bulan ASI dilanjutkan, idealnya hingga usia 2 tahaun.

Memasuki usia 6 bulan, anak sudah diberi makanan pendamping ASI atau biasa dikenal dengan MPASI.

Apabila asupan dari ASI maupun dari MPASI tidak kuat, juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya stunting.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video, bersama dengan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A. Rabu (10/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comstuntingdampak stuntingKelainan tulangGizi anakdr. Roro Rukmi Windi Perdani
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved