Fibrilasi Atrium, Kondisi ketika Detak Jantung Jadi Tak Teratur, Bisa Picu Komplikasi Serius

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi detak jantung tak teratur

TRIBUNHEALTH.COM - Jantung menjadi salah satu organ penting dalam tubuh manusia.

Jantung memiliki peran untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Karenanya, dampak yang ditimbulkan tidak main-main jika organ ini mengalami masalah.

Satu di antara masalah yang bisa dialami adalah gangguan fibrilasi atrium.

Fibrilasi atrium adalah kondisi jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur dan seringkali tidak normal, dilansir TribunHealth.com dari NHS Inggris.

Denyut jantung normal harus teratur dan berdetak antara 60 dan 100 denyut per menit saat tengah beristirahat (tidak sedang beraktivitas).

Baca juga: Dokter Ungkap Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Bisa Hidup Normal, Begini Penjelasannya

Baca juga: dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) Ungkap Jumlah Penderita Jantung Bawaan pada Anak di Indonesia

ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan pada jantungnya (health.kompas.com)

Detak jantung dapat diukur dengan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan atau leher.

Ketika jantung berdetak normal, dinding ototnya mengencang dan meremas (berkontraksi) untuk memaksa darah keluar dan ke seluruh tubuh.

Mereka kemudian rileks sehingga jantung bisa terisi darah kembali.
Proses ini diulang setiap kali jantung berdetak.

Pada fibrilasi atrium, ruang atas jantung (atrium) berkontraksi secara acak dan terkadang sangat cepat sehingga otot jantung tidak dapat berelaksasi dengan baik di antara kontraksi.

Kondisi ini mengurangi efisiensi dan kinerja jantung.

Baca juga: Orang yang Alami Stres Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung dan Stroke

Baca juga: Dampak yang Bisa Terjadi bila Anak Alami Penyakit Jantung Bawaan menurut dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)

ilustrasi kesehatan jantung (kompas.com)

Fibrilasi atrium terjadi ketika impuls listrik abnormal tiba-tiba mulai menembak di atrium.

Impuls ini mengesampingkan alat pacu jantung alami, yang tidak dapat lagi mengontrol ritme jantung.

Karena itulah penderitanya memiliki denyut nadi yang sangat tidak teratur.

Hingga kini, penyebab fibrasi atrium tidak sepenuhnya dipahami, tetapi cenderung mempengaruhi kelompok orang tertentu, seperti orang tua dan orang yang hidup dengan kondisi jangka panjang (kronis) seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau obesitas.

NHS menyebut ada kemungkinan fibrasi atrium dipicu oleh situasi tertentu, seperti minum terlalu banyak alkohol atau merokok.

Jenis

ilustrasi serangan jantung (freepik.com)

Fibrasi atrium bisa didefinisikan menjadi beragam, bergantung seberapa jauh hal itu mempengaruhi penderitanya.

Sebagai contoh:

  • Fibrilasi atrium paroksismal – episode datang dan pergi, dan biasanya berhenti dalam waktu 48 jam tanpa pengobatan apapun
  • Fibrilasi atrium persisten – setiap episode berlangsung lebih dari 7 hari (atau kurang saat dirawat)
  • Fibrilasi atrium permanen – jika selalu muncul
  • Fibrilasi atrium lama – di mana seseorang biasanya mengalami fibrilasi atrium selama lebih dari setahun

Komplikasi

ilustrasi penderita stroke (tribunnews.com)

Baca juga: Jenis Lemak Tertentu Justru Dikaitkan dengan Penurunan Risiko Stroke, Simak Paparan Ahli Berikut Ini

Baca juga: dr. Felix Adrian Sebut Jika Penyakit Stroke Bisa Terjadi Mendadak, Ini Upaya untuk Mencegahnya

Halaman
12