Fibrilasi Atrium, Kondisi ketika Detak Jantung Jadi Tak Teratur, Bisa Picu Komplikasi Serius

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi detak jantung tak teratur

NHS mengatakan kondisi ini bisa memicu komplikasi jika tak segera mendapat penanganan.

Stroke

Ketika bilik atas jantung (atrium) tidak memompa secara efisien, seperti pada fibrilasi atrium, ada risiko pembentukan gumpalan darah.

Gumpalan darah ini dapat bergerak ke ruang bawah jantung (ventrikel) dan dipompa ke suplai darah ke paru-paru atau sirkulasi darah umum.

Gumpalan dalam sirkulasi umum dapat menyumbat arteri di otak, menyebabkan stroke.

Fibrilasi atrium meningkatkan risiko stroke sekitar 5 kali lipat.

Tetapi risikonya tergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia dan apakah memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, diabetes, dan riwayat pembekuan darah sebelumnya.

Gagal jantung

Jika fibrilasi atrium terjadi terus-menerus, jantung seseorang bisa menjadi lemah.

Dalam kasus ekstrim, ini dapat menyebabkan gagal jantung.

Pasalnya jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)