dr. Andreas Prasadja Jelaskan Wajar Sesekali Sulit Tidur, Kapan Bisa Disebut Insomnia?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi penderita insomnia

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja menjelaskan ada kalanya sulit tidur wajar dialami seseorang.

Karenanya, kesulitan tidur belum tentu insomnia.

Apa lagi jika baru terjadi satu dua kali.

"Belum (insomnia)… Siapapun siapapun pasti pernah mengalami sulit tidur," penjelasan dr. Andreas Prasadja yang dikutip TribunHealth.com dari tayangan Ayo Sehat Kompas TV.

"Misalkan kita baru pindah tempat tidur gitu kan bantalnya beda aja sudah wajar-wajar aja sih," contohnya.

Baca juga: Insomnia Lebih Banyak Terjadi pada Wanita, Apa Solusi Dokter untuk Mengatasinya?

Baca juga: Dokter Sebut Olahraga sebelum Tidur Bisa Picu Insomnia, Beri Jeda Agar Tetap Bisa Tidur Nyenyak

ilustrasi insomnia akibat gangguan psikis pandemi covid-19 (Kompas.com)

Sulit tidur baru menjadi perhatian ketika terjadi terus menerus dalam jangka panjang.

Hal inilah yang baru mengindikasikan insomnia.

"Kalau jangka panjang ini terjadi berulang terus-menerus, nah ini menjadi perhatian kita tentunya," paparnya.

dr. Andreas Prasadja menyebut insomnia sudah masuk fase kronis jika sudah lebih dari satu bulan.

"Itu sudah harus waspada dan sebaiknya diperiksakan," sarannya.

Baca juga: Dokter Sebut Penderita Insomnia Boleh Konsumsi Obat Tidur, tapi Bukan untuk Jangka Panjang

Baca juga: Dokter Sebut Insomnia Hanya Sebuah Gejala, Bukan Penyakit Akhir

Ilustrasi seorang wanita mengalami insomnia-Simak penjelasan dokter mengenai cara mengatasi insomnia (Freepik.com)

Sebagai informasi, insomnia tak hanya sulit tidur.

Dihimpun Tim Ayo Sehat, insomnia bisa berupa:

  • mudah terbangun saat tidur dan sulit tidur kembali
  • mudah tidur tapi bangun terlalu dini; atau
  • selalu bisa tidur namun tidak mencapai fase tidur dalam atau nyenyak.

Akibat berbagai gejala tersebut, waktu tidur berkurang drastis.

Kebutuhan tidur selama 7-9 jam sehari (pada orang dewasa) jadi tak terpenuhi.

Akibatnya penderita insomnia mudah merasa lelah dan mengantuk.

Dalam jangka panjang, masalah ini bisa mengundang berbagai masalah degeneratif, tak terkecuali penyakit jantung.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)