TRIBUNHEALTH.COM - Merasakan sakit perut, mual, hingga muntah setelah mengonsumsi makanan tertentu bisa jadi tanda awal keracunan makanan.
Secara sederhana keracunan makanan disebabkan oleh adanya kontaminasi dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Ini bisa berupa racun atau mikroba, akibat proses penyiapan makanan yang tidak baik.
Beberapa makanan yang berpotensi menyebabkan keracunan antara lain telur atau daging yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, hingga buah dan sayur yang tidak dicuci.
Gejalanya bisa meliputi
Berikut ini penjelasan lengkapnya, dilansir Healthline.
1. Mual dan tak enak badan
Keracunan makanan sering kali menyebabkan hilangnya nafsu makan dan kelelahan karena sistem kekebalan tubuh yang sedang disibukkan untuk melawan infeksi.
Tubuh kemudian melepaskan pembawa pesan kimiawi yang disebut sitokin, yang mengatur respons kekebalan tubuh.
Ia memberi sinyal ke otak untuk memicu gejala yang umumnya kita kaitkan dengan penyakit.
Inilah sebabnya ketika keracunan orang cenderung mengalami gejala tak enak badan, termasuk dan kehilangan nafsu makan.
Baca juga: 13 Fakta Tanda Bahaya Saat Anak Demam, Segera Bawa ke Dokter atau IGD jika Ubun-ubun Tampak Cekung
2. Muntah
Muntah adalah respons alami terhadap keracunan makanan.
Muntah pada dasarnya merupakan cara tubuh untuk mencoba membuang racun yang dianggap berbahaya.
Beberapa orang mungkin mengalami muntah proyektil yang mereda dengan cepat, sementara yang lain muntah terus-menerus selama beberapa hari.
Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak dipantau dengan tepat.
3. Diare
Keracunan makanan dapat memicu diare karena peradangan membuat usus kurang efektif dalam menyerap kembali air dan cairan lain yang dikeluarkannya selama proses pencernaan.
Diare juga merupakan respons imun alami yang digunakan tubuh untuk mengeluarkan racun dan bakteri berbahaya.
Sama seperti muntah, diare juga berpotensi menyebabkan dehidrasi.
4. Demam
Demam terjadi sebagai bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap infeksi.
Tubuh melepaskan zat pemicu demam yang disebut pirogen.
Demam membantu meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh Anda dalam melawan infeksi.
Baca juga: Rekomendasi 10 Buah Kaya Nutrisi untuk Ibu Hamil, Efektif Atasi Pusing Secara Alami
5. Sakit kepala
Keracunan makanan dapat menyebabkan kelelahan dan dehidrasi, yang juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Muntah dan diare juga meningkatkan risiko sakit kepala akibat dehidrasi.
Ini akibatnya gejala sakit kepala termasuk banyak dikeluhkan ketika mengalami keracunan.
6. Lemah dan lesu
Merasa lemah dan lesu bisa menjadi gejala keracunan makanan.
Ini disebabkan oleh pelepasan sitokin saat terjadinya keracunan.
Istirahat yang cukup akan membantu tubuh untuk memulihkan dirinya.
7. Nyeri otot
Nyeri otot saat keracunan terjadi karena tubuh melepaskan histamin untuk memperlebar pembuluh darah dan memungkinkan sel darah putih Anda melawan infeksi.
Saat keracunan, tubuh melepaskan sitokin dan zat lain yang berperan dalam respons imun.
Zat-zat ini dapat menyebabkan nyeri otot sebagai efek samping.
(TribunHealth.com)