Mengenal Daging Grass Fed dari Ahli Gizi, dr Tan Shot Yen

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi daging merah mentah.

TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian masyarakat tentu masih asing dengan istilah daging grass fed.

Daging grass fed merupakan daging yang berasal dari hewan sapi yang diberi makan rumput-rumputan.

Daging sapi ini dikenal menawarkan berbagai manfaat kesehatan bagi orang yang mengonsumsinya.

Kendati demikian untuk mengonsumsi daging grass fed tetap perlu berhati-hati.

Baca juga: Punya Gejala Mirip, Dokter Jelaskan Cara Bedakan Sesak karena Asam Lambung dan Gangguan Paru

Baca juga: Diet yang Salah Dapat Menimbulkan Berbagai Masalah Bagi Tubuh, Begini Penjelasan Dokter

Baca juga: Apakah BAB Keras Berhubungan dengan Wasir? Begini Penjelasan Dokter

Lantaran daging tersebut masih terkandung kolesterol.

"Jadi walaupun Anda mengambil daging khas paling dalam yang tidak berlemak."

"Kalau Anda cincang, lalu dimasak menggunakan air."

"Itu pasti nggak sampai dua menit sudah ada bayangan lemak di atas air," sambung Tan.

Sehingga Tan menambahkan, bahwa lemak hewan tersebut mengindikasikan terdapat kandungan kolesterol didalamnya.

"Jadi lemak hewan itu pasti ada kolesterolnya," ungkap Tan.

Ilustrasi daging segar (Pixabay)

Baca juga: Langkah-langkah Mencegah Kolesterol Berlebihan Menurut Ahli Gizi yang Harus Diperhatikan

Baca juga: Apakah Boleh Melanjutkan Pola Makan saat Puasa pasca Lebaran? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Peternakan Hewan Menghabiskan SDA

Peternakan sapi. (Tribun Bali/Agus Aryanta)

Lebih lanjut, Tan menyampaikan, hewan sapi yang meruakan bagian dari hewan peternakan, dipandang dari segi lingkungan hidup, dianggap sangat menghabiskan sumber daya alam.

Lantaran peternakan untuk hewan berkaki empat dapat menghabiskan air dan menimbulkan polusi.

"Jadi bagi para pemerhati lingkungan hidup, peternakan hewan berkaki empat itu akan menjadi suatu masalah besar."

"Karena menghabiskan air dan menimbulkan polusi luar biasa," imbuh Tan.

Kemudian ia menyampaikan manfaat dari tidak mengonsumsi hewan berkaki empat.

"Jadi kalau kita tidak memakan hewan berkaki empat, selain demi kesejahteraan hewaanya sendiri."

"Juga sebetulnya kita memelihara alam," Tungkas Tan.

Baca juga: Ahli Gizi Ungkap Bahaya Keripik Buah bagi kesehatan Tubuh

Baca juga: Benarkah Bahwa Detox Jus Bisa Menetralisir Tubuh setelah Makan? Berikut Penjelasan Ahli Gizi

Baca juga: Ahli Gizi Sebut Camilan Manis saat Lebaran Adalah Kebiasaan Belanda saat Natal

Penjelasan ini dikutip dari tayangan YouTube TribunHealth.com, Senin (17/5/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)