TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis paru, Wiwien Heru Wiyono, menjelaskan perbedaan sesak karena gangguan paru dan asam lambung.
dr Wiwien tak menampik, kedua penyakit ini sulit dibedakan.
"Tetapi kalau kita perhatikan, kalau karena lambung didahului keluhan di perut. Kalau paru tidak ada," paprnya.
Sementara sesak pada paru bisa disebabkan karena sebab yang tiba-tiba ataupun berangsung.
dr Wiwien mencontohkan paru-paru yang tiba-tiba kempis.
Hal ini tentu saja akan menjadikan napas menjadi sesak.
Baca juga: Apakah Dampak dari Virus Covid-19 Bisa Menyebabkan Gangguan Infeksi pada Paru-paru?
Baca juga: Tak Hanya Gara-gara Makanan, Dokter Sebut Stres Berlebih Bisa Picu Naiknya Asam Lambung

"Tapi tidak ada keluhan di lambung sebelumnya," tandasnya sekali lagi.
Penjelasan tersebut ia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan @rezza_raceinpizz, dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV.
Sementara contoh sesak yang berangsur adalah ketika ada cairan di dalam paru.
Biasanya, dari hari ke hari pasien akan semakin merasakan sesak.
"Kemudian asma. Asma kan sudah jelas, ada riwayat sebelumnya."
Satu lagi yang memiliki gejala mirip adalah Covid-19.
Sama seperti kasus pada lambung, sesak karena virus ini biasanya didahului gejala lain.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Mual saat Makan bagi Penderita Asam Lambung Dok?
Baca juga: Berikut Ini Cara Mencegah Penyakit Asam Lambung Kambuh Saat Berpuasa

"Ada sesak. Tapi biasanya didahului gejala lain, flu, demam, dan lain-lain," paparnya.
Karenanya, penting untuk mengetahui penyebab pasti sesak napas yang dialami.
dr Wiwien menyebut asam lambung yang naik juga bisa mengganggu pernapasan.
"Jadi memang kalau di lambung didahului oleh rasa ga enak di lambung," tandasnya sekali lagi.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)