TRIBUNHEALTH.COM - Ada beberapa tanda yang akan dialami tubuh jika melakukan diet yang salah.
Pertama, yang paling penting adalah tanda yang paling cepat dirasakan pelaku diet yakni sering merasa lapar.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Filsuf Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen yang dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Kamar Rosi edisi 04 April 2021 tentang tanda-tanda yang dialami tubuh jika salah diet.
Orang yang disebut dengan pola makan sehat tidak menyisakan rasa lapar, hal ini tidak boleh terjadi.
Baca juga: Dokter Jelaskan Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Vertigo hingga Perubahan Posisi yang Memengaruhi
Baca juga: Penyakit Vertigo Dibedakan Menjadi 2 Jenis, Apa Saja? Simak Penjelasan dr. Dwi Septiadi B
Yang kedua, merasakan sakit kepala.
Pelaku diet karbohidrat cenderung sakit kepala.
Yang ketiga terutama bagi perempuan.

Mentruasi tidak teratur, jadwal mulai berantakan dan rambut mulai rontok.
Yang keempat pelaku diet akan merasa mudah kantuk.
Hingga saat diajak ngobrol tidak nyambung.
Yang kelima, secara seksual pelaku diet berubah.
Bisa jadi menjadi over atau libidonya tidak ada sama sekali.
Selanjutnya kebiaasaan buang air menjadi berubah.
Kondisi tersebut merupakan tanda-tanda yang bersifat subyektif.
Jangankan sampai muncul, berat badannya bisa menurun drastis.
Apalagi jika pelaku diet merasa baik-baik saja.
Pada saat di cek laboratorium ada beberapa hal yang dikhawatirkan.
Apabila terlalu tinggi lemaknya, risiko dari lemak hati akan muncul.
Risiko lain yakni batu empedu.
Baca juga: Medical Sexologist Jelaskan Delayed Ejaculation, Ereksi Malah Drop karena Tak Kunjung Ejakulasi
Baca juga: Apakah Anak Usia 4 tahun Boleh Behel Gigi Dok?
Karena empedu digunakan untuk memetabolisme lemak.
Begitu kadar lemak naik, maka cairan empedu akan dibuat lebih banyak.
Dan akan terbentuk penebalan dinding kantong empedu.
Kemudian terbentuk batu.
Sehingga akan menambah pekerjaan ahli bedah.
Kemudian dokter akan memeriksa kolesterol, lalu indeks peradangan.
Kolesterol tidak bisa hanya dibandingkan.
Namun harus dilihat rasionya.
Kita memiliki yang namanya indeks.
Itulah penyebab kita harus ke dokter.
Karena itu adalah analisa.
Lalu bagaimana dengan kinerja ginjal anda.
Karena banyak orang yang terlalu tinggi protein menyebabkan ginjal memiliki beban yang berat.
Karena metabolisme protein harus dikeluarkan melalui ginjal.
Banyak orang juga yang pada akhirnya memiliki asam urat yang tinggi.
Asam urat tinggi bisa terjadi jika masih dalam proses kegemukan.
Dan hal tersebut akan dibuang ke dalam urine.
Ketika ginjal tidak mampu membuat terbuang ke dalam urine dengan efisien, maka di dalam darah akan akumulasi asam uratnya.
Itulah mengapa disebut orang hipertensi, diabetes, obesitas memiliki asam urat yang tinggi.
Jadi bukan hanya dari makanan, namun dari tubuh sendiri yang membuat metabolisme tersebut.
Hanya saja tidak bisa dikeluarkan dan tidak bisa diekskresikan.
Ginjal akan bekerja menjadi lebih berat.
Biasanya jika ginjal sudah sakit tidak memunculkan gejala ataupun tanda-tanda.
Penjelasan Dokter Filsuf Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen yang dikutip oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Kamar Rosi edisi 04 April 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.