TRIBUNHEALTH.COM - Pada masa pandemi ini, banyak terjadi keluhan tentang ketakutan, kecemasan terkena covid-19.
Banyak yang akhirnya yang terkena gejala psikosomatis.
Mereka merasa terkena gejala covid-19, tetapi setelah dilakukan tes ternyata baik-baik saja.
"Banyak pasien yang stres hingga depresi sampai akhirnya harus diberikan antidepresan oleh psikiater," ungkap Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini.
Hal ini menyebabkan seseorang tidak bisa tidur, tidak mood untuk makan, dan munculnya rasa takut yang berlebihan.
"Banyak pasien yang termakan berita hoax dan membuat pasien menjadi kepikiran hal tersebut terus menerus dan akhirnya mereka terkena gejala mental," ungkap psikolog Sani Budiantini.
Baca juga: Covid-19 Memicu Terjadinya Depresi Pada Masa Pandemi
Baca juga: Empat Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Depresi
Pada saat sekarang ini, banyak yang mengeluh merasa bosan karena di rumah saja.
Banyak yang merasa cemas untuk keluar, tetapi juga merasa bosan jika di rumah saja.
"Hal ini mengakibatkan banyak yang merasa burnout (stres kronis) ketika di rumah," terang psikolog Sani Budiantini.
Dalam hal ini juga dipengaruhi oleh hubungan dengan anggota keluarga yang tidak baik.
Selain itu, banyak orang tua yang tidak bisa mendampingi anaknya untuk sekolah dari rumah.
Banyak orang tua yang merasa tidak bisa memenuhi tuntutannya dan anak-anak yang merasa kesulitan belajar secara online.
"Hal ini menyebabkan banyak pasien yang datang karena menghadapi kebosanan dan kecemasan terhadap covid," ungkap psikolog Sani Budiantini.
Kesehatan mental memiliki indikasi jika seseorang masih bisa merasa bahagia dan tertawa.
Selain itu, yang disebut dengan kesehatan mental adalah bisa melakukan kegiatan sehari-hari dan tidak dibanjiri dengan emosi.
Baca juga: Perlu waspada, Stres karena Beban Kerja yang Tinggi Dapat Berisiko Terkena Gangguan Mental
Baca juga: Mengenal MERS-CoV Penyakit Pernapasan dari Timur Tengah dan Cara Mencegahnya
"Apabila seseorang sering merasa emosi, berdiam diri terus di dalam kamar, sangat sensitif hingga tidak bisa diajak berbicara dan sering kali merasa sedih, hal ini sudah termasuk dalam gangguan kesehatan mental," terang psikolog Sani Budiantini.
"Ketika seseorang bisa bekerja secara optimal dan merasa happy atau bahagia dan bisa membangun hubungan dengan orang lain, hal tersebut termasuk dalam ciri sehat mental," lanjut psikolog Sani Budiantini.
"Tentunya jika ada di lingkungan kita, ada kerabat atau saudara yang terkena covid-19 perlu kita kasih dukungan," terang psikolog Sani Budiantini.
"Dari pada seseorang memikirkan hal-hal yang negatif, dan selalu merasa cemas akibat pandemi, lebih baik dialihkan ke hal-hal yang lebih positif agar kesehatan mental tetap terjaga dengan baik di masa pandemi," terang psikolog Sani Budiantini.
Baca juga: Dokter Sebut Pekerja Rentan Terkena Gangguan Mental, Ini Penyebabnya
Dilansir dari Youtube Tribunnews.com, berikut adalah proses yang terjadi kepada seseorang yang terkena covid-19 menurut psikolog Sani Budiantini: