Penjelasan diet tanpa sayur

Soal Diet Tanpa Sayur, Dokter Sebut Sensasi dan Bagikan Beragam Manfaat Sayur yang Perlu Diketahui

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ranum Kumala Dewi
Ilustrasi makanan sehat

"Ini sesuatu yang sangat mengerikan bagi bangsa Indonesia kalau kita gamakan sayur dan buah," jelasnya.

Manfaat Makan Sayur

Tan menjabarkan sayur menjadi dua. Yaitu serat larut dan tidak larut.

Serat larut ini didapat dari bahan baku prebiotik yang menghasilkan probiotik.

Probiotik merupakan kuman sehat yang ada pada usus.

Sehingga apabila kuman sehat tersebut tidak hidup dalam jumlah yang cukup maka akan diambil alih oleh kuman yang tidak baik itu.

Oleh sebab itu, bagi setiap orang yang kurang mengonsumsi sayur maka akan mudah terkena diare dan sembelit.

Sementara, bagi orang yang mengonsumsi sayur, orang tersebut cenderung sulit untuk merasakan lapar.

"Sayur seratnya tinggi, dicerna lambat, rasa lapar tidak mudah muncul."

"jadi orang-orang yang biasa makan sayur itu bisa mengendalikan nafsu makannya dengan baik," ungkap Tan.

Selain itu, Tan menyebut sayur itu kaya akan polifenol, antioksidan dan mineral.

Oleh sebab itu, kata Tan, apabila sering mengonsumsi sayuran, maka tidak perlu minum vitamin dan suplemen.

"Jadi gausah minum vitamin dan suplemen," tandasnya.

Baca juga: Sederet Mitos dan Fakta Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Tak Perlu Teralu Lama

Baca juga: Dokter Soroti Kadar Garam dalam Mie Instan, Hampir Setengah Batas Aman

Baca juga: Santan Kelapa Bisa Bikin Kolesterol Naik, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Dokter Ini

Tan menyebut, sayuran merupakan functional food.

Beberapa kandungan didalamnya dapat mencegah penuaan dini hingga berbagai penyakit.

"Disebut dengan functional food artinya adalah makanan-makanan yang kemopreventif yang mencegah kita dalam penuaan dini, kanker dan penyakit degeneratif," Jelas Tan.

Tidak hanya itu, sayuran juga mengandung vitamin A dan C.

Diketahui Vitamin A dan C dapat meningkatkan penyerapan zat besi omega 3 yang amat dibutuhkan saat tumbuh kembang bahkan hingga usia dewasa.

Oleh karena itu, tan menyarankan masyarakat Indonesia untuk banyak mengonsumsi sayuran.

Pasalnya, sayuran merupakan makanan yang mudah didapat dan murah.

Sayuran dapat tumbuh di berbagai tempat dan sesuai dengan kebutuhan populasi.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)