Breaking News:

Seberapa Cepat Gejala Campak Berkembang dan Kapan Anak Perlu Segera Dibawa ke RS?

Dokter spesialis anak menjelaskan mengenai gejala penyakit campak, perkembangannya, serta kapan waktu untuk memeriksakan diri ke RS

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi anak yang mengalami campak 

TRIBUNHEALTH.COM - Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat berdampak fatal pada anak, terutama jika tidak mendapatkan penanganan dengan benar.

Meski pada dasarnya bisa terjadi pada siapa saja, campak memang lebih rawan terjadi pada anak.

Apa lagi, beberapa waktu belakangan kasus campak di tanah air kian mendapat sorotan.

Lantas, seberapa cepat gejala campak berkembang dan kapan sebaiknya orang tua perlu membawa anak untuk periksa ke rumah sakit?

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Anak RS UNS, dr. Aisya Fikritama, Sp.A.

Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Aisya Fikritama, Sp.A menjadi narasumber Healthy Talk yang tayang live di Youtube Tribunnews dan TribunHealth pada Sabtu, 6 September 2025. 

Baca juga: 5 Alasan Vitamin E Harus Dicukupi Saat Program Hamil, Meningkatkan Peluang Kehamilan

ilustrasi bayi yang mengalami campak
ilustrasi bayi yang mengalami campak (regional.kompas.com)

Berikut ini penjelasan dr. Aisya Fikritama, Sp.A dalam kutipan langsung:

“Oke. Jadi, demam sama gejala respirasi.

Jadi gejala respirasi itu artinya ada batuk gitu ya.

Mungkin bisa komplikasinya campak itu bisa menyebabkan pneumonia atau sesak nafas.

2 dari 3 halaman

Komplikasi yang lain bisa menyebabkan radang otak sampai kaku kuduk penurunan kesadaran atau kejang.

Nah, ini bisa muncul hari ke-7 sampai ke-14 pasca paparan.

Nah, intinya kalau misalnya sudah muncul ruamnya udah makin jelas nih sakitnya, berarti campa.

Awalnya orang tuanya bingung, "Ini anakku kok demam tinggi apa ya?" ya, karena cuma demam aja gitu atau mungkin lemes-lemesan gitu.

Nanti baru muncul ruamnya tuh di hari ketiga sampai kelima setelah gejala awal.

Nah, segera ke dokter kalau demamnya itu lebih dari 39 derajat Celcius, which is itu berbahaya.

Apalagi untuk anak-anak yang mungkin di bawah 3 tahun ya.

Karena kalau hiperpireksia atau nya sampai di 39 itu berisiko mengalami kejang gitu ya.

Atau anaknya mengalami lemas tampak lemas, letargis, sesak nafas. Tadi saya bilang pneumonia ya, nafasnya cepat.

Jadi dihitung nafasnya.

3 dari 3 halaman

Dihitung dari gerakan dinding dada tuh orang tua harus bisa ngitung ya.

Atau boleh pakai feeling aja lah ini kok nafasnya kayaknya tersengal-sengal ya gitu.

Atau bahkan mulai ngantuk-ngantuk, lemas, enggak mau makan, tidur terus bahkan kejang, ya ada tanda-tanda dehidrasi.

Tahu ya tanda-tanda dehidrasi ya? Pipisnya jarang atau pipisnya pekat kemudian dia enggak mau makan, enggak mau minum, lemas banget yang biasanya ceria jadi ngeluntruk ya.

Kemudian ada ruamnya dan disertai komplikasi infeksi yang lain, maka segera bawa ke dokter, gitu ya”

Simak penjelasan lengkap dr. Aisya Fikritama, Sp.A dalam Healthy Talk "Waspada Penyakit Campak, Ancaman Lama yang Mewabah Lagi" dalam tayangan YouTube berikut.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
campakanakDokter Spesialis Anak Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved