TRIBUNHEALTH.COM - Bayi cenderung memiliki kulit yang sangat sensitif, sehingga rentan mengalami iritasi.
Orang tua dianjurkan untuk berhati-hari dalam merawat bayi'>kulit bayi, terutama yang memiliki permasalahan kulit sensitif.
Ciri-ciri bayi yang memiliki kulit sensitif adalah kulit kering dan bersisik, kulit kemerahan, sering muncul ruam terutama ruam popok, dan lebih rentan terhadap infeksi seperti eksim dan biang keringat.
Untuk merawat kulit bayi yang sensitif, orang tua bisa menerapkan beberapa cara di bawah ini.
Baca juga: 7 Fakta Penting Kulit Bayi yang Harus Diketahui Orang Tua
Cara Aman Merawat Kulit Bayi yang Sensitif
Berikut ini beberapa cara mudah yang bisa diterapkan orang tua untuk merawat dan menjaga kulit sensitif pada bayi.
1. Oleskan pelembap pada kulit si kecil
Pelembap tidak hanya dibutuhkan orang dewasa saja, tapi juga dibutuhkan oleh bayi untuk menjaga kesehatan kulitnya.
Selain mempertahankan kelembapan, penggunaan pelembap juga berguna untuk memperbaiki tekstur bayi'>kulit bayi, sehingga lebih lembut.
Pelembap sebaiknya digunakan setelah mandi, agar penyerapannya lebih optimal.
Pastikan untuk memilih pelembap yang diformulasikan untuk bayi dengan kulit sensitif.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Iritasi pada Kulit Bayi, Skincare hingga Pakaian Harus Diperhatikan
2. Pilih produk perawatan kulit yang aman untuk si kecil
Orang tua harus berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit untuk si kecil, terlebih jika mereka memiliki kulit sensitif.
Agar mendapatkan produk perawatan kulit yang aman untuk bayi, pilihlah produk seperti berikut.
- Pilih produk perawatan kulit yang mengandung bahan natural atau alami.
- Pilih produk dengan label hypoallergenic atau anti alergi untuk mencegah risiko alergi.
- Jangan pilih sabun yang meninggalkan efek kesat pada kulit, karena sabun jenis ini membuat kulit lebih kering
- Pilih sabun yang meninggalkan efek licin di kulit, karena sabun ini mengandung banyak pelembap
- Pilih sabun atau sampo yang memiliki pH seimbang dengan kadar pH air mata atau low ocular irritation index, biasanya berlabel pH balanced
- Pilih sabun yang tidak mengandung seterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate), karena dapat memicu irtasi dan menyerap kelembapan alami kulit bayi
3. Rawat area popok
Area popok pada tubuh bayi kerap kali lebih lembap karena sering tertutup oleh popok.
Hal ini bisa memicu terjadinya iritasi, ruam, hingga penyakit kulit pada bayi.
Untuk mencegah hal ini terjadi, sering-seringlah mengganti popok bayi, terutama saat popok sudah penuh dan setelah si kecil buang air besar.
Jika Anda lebih suka memakaikan popok kain untuk si kecil, pastikan untuk melapisi popok dengan lapisan penyerap di permukaan popok.
Bersihkan area popok dengan air hangat dan handuk halus atau kapas.
Jika perlu membersihkan area popok dengan sabun, pilihlah sabun yang memiliki pH seimbang.
Jangan lupa untuk mengoleskan pelembap yang cukup saat mengganti popok bayi.
Baca juga: 6 Cara Merawat dan Mengatasi Kulit Kering pada Bayi, Selain Gunakan Pelembap Perhatikan Hal Ini
4. Pilih pakaian yang aman untuk si kecil
Tak hanya penggunaan popok yang perlu diperhatikan, tapi pakaian yang dikenakan si kecil juga harus diperhatikan.
Bagi bayi yang memiliki kulit sensitif, sebaiknya dikenakan pakaian yang berbahan ringan, longgar, dan lembut.
Hindari mengenakan pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis untuk si kecil.
Selain itu, pastikan untuk mencuci pakaian bayi dengan sabun yang lembut serta bebas dari parfum dan kandungan antibakteri.
5. Bijaklah saat memandikan si kecil
Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak langsung dimandikan, karena cenderung memiliki kulit yang sensitif.
Hanya saja banyak ibu yang risih melihat adanya selaput lemak yang menempel di tubuh bayi sesaat setelah lahir.
Meski begitu, selaput lemak yang bernama vernix caseosa ini berfungsi untuk melembapkan dan melindungi kulit dari infeksi serta risiko alergi.
Banyak pakar kesehatan neonatal yang menyarankan orang tua untuk menunda waktu mandi pertama bayi sampai tanda-tanda vital dan suhu bayi telah stabil, yaitu kira-kira 2-4 jam setelah lahir.
Pastikan juga untuk memandikan bayi dengan air suam-suam kuku, jangan terlalu panas dan terlalu dingin.
Jangan memandikan bayi terlalu lama, dengan durasi waktu mandi maksimal 10 menit saja.
Baca juga: 4 Manfaat Mengoleskan Petroleum Jelly pada Kulit Bayi, Salah Satunya Mencegah Ruam Popok
6. Lindungi bayi'>kulit bayi dari paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari secara langsung dapat berdampak buruk pada kesehatan bayi'>kulit bayi.
Kulit bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap efek berbahaya dari sinar UV yang terlalu tinggi.
Karena itu, saat Anda pergi keluar bersama si kecil, pastikan untuk memakaikan pakaian yang ringan dan topi untuk menutup tubuh bayi.
Anda juga bisa menggunakan payung atau pelindung pada kereta bayi.
Untuk bayi yang memasuki usia 6 bulan sudah boleh menggunakan sunscreen, sebaiknya sunscreen dioleskan 15-20 menit sebelum pergi keluar rumah untuk melindungi bayi'>kulit bayi dari paparan sinar matahari.
Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga dan merawat bayi'>kulit bayi yang sensitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Alasan Baby Oil Harus Digunakan Rutin oleh Bayi, Selain Melembapkan Kulit Ini yang Akan Didapat
Sabun yang aman untuk kulit bayi dan balita, klik di sini untuk mendapatkannya.
Sabun cair dan shampo 2IN1 yang diperkaya dengan 4x prebiotic moisturizer dan ekstrak aloe vera untuk menjaga kelembapan bayi'>kulit bayi.
Sabun ini juga dilengkapi dengan provitamin B5 untuk menutrisi rambut agar berkilau.
Teruji oleh dokter kulit, hypoallergenic, bebas paraben, dan pH netral, sehingga aman untuk kulit newborn dan bayi'>kulit bayi sensitif kekalipun.
Sabun yang aman untuk kulit bayi dan balita, klik di sini untuk mendapatkannya.