Breaking News:

Mom and Baby

6 Alasan Anak Tak Boleh Kebanyakan Karbohidrat, Bikin Obesitas dan Mudah Jerawatan

Berikut ini sederet dampak buruk terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat pada anak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com/gratispik
Ilustrasi anak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, termasuk gula dan aneka makanan manis 

TRIBUNHEALTH.COM - Pola makan sehat dan seimbang bukan hanya untuk orang dewasa, namun juga anak-anak.

Bahkan, anak memang perlu dikenalkan dengan pola makan sehat dan seimbang sejak dini.

Misalnya dengan tidak kebanyakan mengonsumsi karbohidrat, seperti kebiasaan banyak orang Indonesia.

Kendati penting untuk sumber energi, kebanyakan karbohidrat punya beberapa efek samping, terlebih lagi dalam jangka panjang.

Kebanyakan karbo bisa memicu obesitas, masalah pencernaan, karies, jerawatan, hingga risiko penyakit di masa mendatang.

Melansir kanal kesehatan Kompas.tv, berikut ini dampak jangka panjang kebanyakan karbohidrat.

1. Obesitas

ilustrasi balita yang mengalami obesitas
ilustrasi balita yang mengalami obesitas (freepik.com)

Karbohidrat dibutuhkan tubuh untuk sumber energi utama.

Namun ketika konsumsinya melebihi kebutuhan, sisa karbohidrat akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak.

Ini sebabnnya mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat dapat meningkatkan risiko obesitas.

2 dari 4 halaman

Konsumsi karbohidrat berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan.

Baca juga: Dok, Apa Saja Gejala Awal Penyakit TBC? Ini Kata Dokter Spesialis Paru

2. Masalah pencernaan

Pencernaan yang sehat sangat penting untuk tumbuh kembang anak.

Sayangnya, kebanyakan karbohidrat dapat mempengaruhi hal ini.

Karbohidrat olahan biasanya rendah serat, sehingga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. 

Fermentasi karbohidrat tertentu dalam usus juga bisa menyebabkan perut kembung dan gas berlebih.

National Institutes of Health (NIH) menyebut bahwa konsumsi karbohidrat berlebihan tanpa cukup asupan serat bisa mengganggu keseimbangan bakteri usus. 

Ketidakseimbangan ini akhirnya memicu gangguan pencernaan dan menurunnya sistem kekebalan tubuh.

3. Karies gigi

ilustrasi gigi anak yang terkena karies
ilustrasi gigi anak yang terkena karies (Kompas.com)

Karies merupakan salah satu masalah kesehatan gigi yang banyak dijumpai pada anak.

3 dari 4 halaman

Gula dalam karbohidrat menjadi sumber makanan bagi bakteri mulut.

Bakteri menghasilkan zat asam ketika mencerna gula tersebut, yang akhirnya mengikis enamel gigi dan memicu gigi berlubang.

Untuk mencegahnya, hindari konsumsi gula berlebihan pada anak.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Karies atau Gigi Berlubang pada Anak, Kenalkan dengan Sikat Gigi Sedini Mungkin

4. Penyakit jantung di masa depan

Seperti yang sudah disinggung, kebanyakan karbohidrat dapat menyebabkan obesitas.

Obesitas sendiri diketahui meningkatkan risiko beragam penyakit, termasuk penyakit jantung.

Trigliserida dalam darah juga bisa meningkat akibat konsumsi karbo, yang semakin meningkatkan risiko ini.

ilustrasi diabetes usia muda
ilustrasi diabetes usia muda (health.grid.id)

5. Risiko diabetes

Makanan tinggi karbohidrat umumnya memiliki indeks glikemik tinggi, yang artinya akan meningkatkan kadar gula darah secara drastis setelah dikonsumsi.

Lonjakan gula darah yang sering terjadi dapat memicu resistensi insulin.

4 dari 4 halaman

Kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2.

6. Jerawat dan masalah kulit

Meningkatnya kadar insulin dalam darah bisa memicu produksi sebum atau minyak alami kulit penyebab jerawat.

Insulin juga meningkatkan hormon androgen, yang juga meningkatkan risiko jerawat.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
KarbohidratobesitasanakjerawatanJerawat Sitoplasma
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved