lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Usus buntu dapat terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak.
Kondisi ini perlu mendapat perhatian karena bisa menyebabkan masalah lebih lanjut jika diabaikan begitu saja.
Lalu seperti apakah gejala awal usus buntu?
Apakah ada perbedaan gejala pada anak dengan orang dewasa?
TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada Dokter Spesialis Bedah Sub-Digestif RS Hermina Solo, dr. Riskie Aditya, SpB-KBD, ketika menjadi narasumber Healthy Talk.
Berikut ini penjelasan dr. Riskie Aditya, SpB-KBD dalam kutipan langsung:
"Jadi pada dewasa itu biasanya gejala yang paling sering adalah nyeri perut.
Nyeri perutnya adalah biasanya berawal dari umbilikus atau udel atau kadang-kadang juga ada yang di kanan bawah.
Biasanya ada nyeri berpindah ataupun langsung di kanan bawah.
Nah setelah nyeri biasanya ditikuti dengan tanda-tandanya adalah demam, kemudian ada mual atau muntah, kemudian berlanjut lagi bisa ke arah diare, kemudian sampai ada gejala yang sudah cukup berat yaitu tidak bisa BAB maupun tidak bisa kentut.
Nah setelah itu yang paling parah adalah nyeri seluruh lapangan perut atau semua kanan kiri, atas bawah itu semua perutnya nyeri.
Baik juga seperti itu dirasakan dengan anak-anak."
Jadi mungkin kita bisa melihat bahwa gejala-gejala tersebut sangat gampang ditemukan pada dewasa karena kooperatif komunikasinya.
Tapi kalau anak-anak mungkin agak jauh lebih sulit untuk kita gali informasi yang berkaitan dengan apendisitis ini.
Dan untuk pemeriksaan fisik mungkin anak-anak akan jauh sulit untuk kooperatif untuk kita periksa.
Jadinya memang kita harus mendekati dengan pendekatan-pedekatan yang mungkin jangan terlalu buru-buru dan kita juga tanyakan kepada orang tua atau orang yang tinggal di satu rumahnya.
Gejala anak-anak biasanya hampir sama, nyeri yang timbul pada umbilikus kemudian berpindah… hampir sama. Ada mual, ada muntah, diare itu hampir sama.”
Saksikan penjelasan lengkap dr. Riskie Aditya, SpB-KBD dalam Healthy Talk Jangan Anggap Remeh Usus Buntu Waspada Sebelum Terlambat dalam tayangan YouTube berikut ini.
(TribunHealth.com)
