TRIBUNHEALTH.COM - Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru.
Salah satu penyakit paru yang disebabkan dari kebiasaan merokok adalah PPOK.
PPOK bukan termasuk menyakit menular, PPOK adalah penyakit paru obstruktif yang dapat diobati, sehingga tatalaksananya lebih diupayakan pada pencegahan perbukuran gejala maupun fungsi paru.
Baca juga: Apa Saja Perbedaan Penyakit PPOK, Asma dan TBC? Begini Ulasan Dokter Spesialis Paru
PPOK disebabkan karena adanya korelasi erat antara paparan partikel atau gas berbahaya yang signifikan dan meningkatkan respons utama pada saluran napas dan jaringan paru.
Membahas mengenai merokok dan PPOK, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Paru.
dr. Thifla Farhani, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru.
Ia menempuh kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, lulus tahun 2017.
Tak berhenti di situ saja, dr. Thifla tercatat sebagai mahasiswa spesialis paru di Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Sebelas Maret, yang lulus pada tahun 2024.
dr. Thifla juga pernah mengikuti organisasi PDPI Surakarta.

Pertanyaan:
Dokter, seberapa besar peran merokok terhadap munculnya PPOK?
Nesti, Sleman.
dr. Thifla Farhani, Sp.P yang merupakan Dokter Spesialis Paru Menjawab:
Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok, mulai dari asap rokok terjadi inhalasi, kemudian masuk ke dalam saluran napas.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya proses inflamasi.
Proses inflamasi ini berlangsung tidak sebentar, yang akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga memunculkan respons inflamasi yang abnormal.
Kondisi ini akan menyebabkan kerusakan pada parenkim paru, bronkus, bronkiolus, hingga terjadinya kerusakan pada pembuluh darah.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Punya Kebiasaan Minum Kopi? 5 Hal Penting Ini Harus Diperhatikan dan Dihentikan
Jika dilihat dari gambaran rontgen, akan tampak gambaran emfisematosa.
Pada pasien perokok ini juga akan menampakkan gambaran secara patogenesis, yaitu adanya ketidakseimbangan oksidan dan antioksidan, sehingga menyebabkan stres oksidatif.
Selain merokok, ada faktor genetik yang juga meningkatkan terjadinya PPOK.
Sedangkan seseorang yang cenderung memasak menggunakan kayu bakar, paparan asap kayu bakar tersebut juga berisiko tinggi menyebabkan PPOK.

Profil dr. Thifla Farhani, Sp.P yang merupakan Dokter Spesialis Paru
dr. Thifla Farhani, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru.
Berikut ini beberapa riwayat pekerjaan dr. Thifla dari tahun 2019 hingga kini.
Baca juga: Profil dr. Thifla Farhani Sp.P, Sosok Dokter Spesialis Penyakit Paru
- Dokter umum di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan, Aceh Selatan, Provinsi Aceh (April 2019 - Oktober 2019)
- Rumah Sakit Hermina Solo
- Rumah Sakit Indriati Boyolali
dr. Thifla aktif memberikan informasi seputar kesehatan paru melalui media sosial miliknya @thiflafarhani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Dapat Menyebabkan Hipertensi
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit.
Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali.
Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.