TRIBUNHEALTH.COM - Lansia menurut WHO adalah meraka yang berusia 60 tahun keatas.
Pada lansia terjadi perubahan dari segi kognitif, psikososial, spiritual, emosional dan fisik atau penurunan fungsi organ yang kemudian menyebabkan sisi psikologis yang berbeda.
Ada kekhawatiran-kekhawatiran yang dialami lansia seperti kekhawatiran ditinggalkan pasangannya, takut merepotkan orang sekitar, ketakutan perihal kesehatan dan ketakutan akan tidak berdaya kembali seperti sebelumnya.
Lansia biasanya mengalami kesulitan tidur yang berkepanjangan, menarik diri dari lingkungan sosial, kehilangan nafsu makan, marah yang agresif seperti melempar barang, melukai diri sendiri dan muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.
Baca juga: drg. Jenny Sp.KGA Beberkan Alasan Mengapa Anak Perlu Melakukan Imunisasi Gigi

Hal ini perlu diwaspadai, jika hal tersebut terjadi pada lansia, sebaiknya segera ditangani oleh psikolog.
Pada lansia, biasanya juga sering merasa kesepian karena sudah tidak melakukan kegiatan yang pada masa produktif sering mereka lakukan.
Nah, untuk membantu lansia mengurangi rasa bosan tersebut dan mencegah lansia agar tidak stress bisa melakukan hal seperti.
- Sering mengunjungi lansia
- Lansia mengerjakan kegiatan yang tidak memberatkan seperti mengerjakan pekerjaan rumah
- Bersosialisasi dengan sekitar
- Terlibat kegiatan di masyarakat
Berbicara mengenai lansia, ada pertanyaan yang diberikan kepada Psikolog klinis, Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, Psikolog, CHt.
Hafizh Mutiara Nisa yang lahir di Boyolali pada 20 Februari 1995 ini kini menjadi salah satu profesional muda yang aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental.
Pertanyaan:
Ibu Hafizh, Apa saja gejala demensia pada lansia?
Aini, Sukoharjo.
Baca juga: 6 Tanda Tersembunyi Tubuh Membutuhkan Elektrolit, Termasuk Sering Pusing dan Kelelahan

Psikolog menjawab:
Ibu Hafizh Mutiara Nisa, M. Psi, Psikolog, Cht. yang merupakan seorang Psikolog Klinik Utama Kasih Ibu Sehati (KUKIS) menjawab.
Demensia merupakan gangguan neurologis yang gejalanya adalah kemunduran fungsi mental.
Sering lupa dengan kejadian yang pernah dialami dan lebih parahnya lansia bahkan bisa lupa dengan namanya sendiri, lupa keluarga dan aktivitas keseharian yang dilakukan.
Lansia juga bisa lupa untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan kurang merawat diri.
Sering mengulang kata, cerita dan pertanyaan karena secara fungsi kognitif mengalami kemunduran.
Sering lupa waktu dan tempat.
Sifat dan perilakunya berubah, bisa menjadi lebih keras dan lebih sensitif.
Jika lansia mengalami demensia, sebaiknya segera dibawa kepada ahlinya agar mendapatkan penanganan dan dapar mengurangi gejala demensia tersebut. (Tribunhealth.com)
Baca juga: 4 Tips Menghindari Beras Oplosan demi Jaga Kesehatan Keluarga, Perhatikan Warna dan Teksturnya