Breaking News:

6 Tanda Seseorang Mulai Butuh Kacamata, Sering Sakit Kepala Saat Membaca dan Pusing Saat Main Gadget

Perubahan kebiasaan dalam membaca dan memakai gadget bisa menjadi gejala awal sakit kepala, berikut ini penjelasannya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
grid.id
ilustrasi mengalami keluhan mata minus 

TRIBUNHEALTH.COM - Mata merupakan salah satu organ vital yang memainkan peran penting, yakni penglihatan.

Mata yang mengalami rabun atau astigmatisme bisa mengganggu kualitas sehari-hari karena menjadi kesulitan dalam melihat.

Untungnya dua kondisi tersebut bisa diatasi dengan kacamata.

Biasanya, orang yang belum pernah memakai kacamata kurang menyadari gejala awal rabun dan mulai membutuhkan kacamata.

Misalnya mulai menyipitkan mata, sakit kepala saat memakai gadget, hingga memiringkan kepala saat membaca.

Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Sering menyipitkan mata

ilustrasi mata minus
ilustrasi mata minus (kompas.com)

Meskipun menyipitkan mata dapat menjadi solusi sementara untuk mencoba dan fokus, hal itu merupakan tanda yang jelas adanya masalah penglihatan.

Jika menyipitkan mata menjadi kebiasaan rutin, itu mungkin berarti mata berusaha keras untuk fokus dengan jelas.

Ini dapat menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk pemeriksaan mata profesional untuk mengetahui apakah kacamata diperlukan.

2 dari 4 halaman

Menyipitkan mata secara terus-menerus dapat menyebabkan mata lelah dan bahkan sakit kepala.

Baca juga: Manfaat Bee Pollen untuk Tingkatkan Kesuburan Pria dan Wanita

2. Sakit kepala saat memakai gadget

Sakit kepala dianggap umum terjadi setelah berjam-jam membaca atau menatap layar.

Meskipun benar bahwa menatap layar atau membaca dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala, sakit kepala yang terus-menerus atau berulang mungkin mengindikasikan masalah penglihatan.

Jika sakit kepala terjadi secara teratur setelah aktivitas tersebut, ada baiknya memeriksakan mata.

Ini dapat mengindikasikan bahwa fokus menjadi sulit, dan kacamata dapat membantu meringankan ketegangan tersebut.

ilustrasi mata minus
ilustrasi mata minus (kompas.com)

3. Sering memiringkan kepala

Memiringkan kepala saat mencoba fokus pada sesuatu, seperti menonton TV atau membaca, mungkin tampak tidak berbahaya.

Namun, hal itu sebenarnya bisa menjadi cara untuk mengompensasi ketidaksejajaran penglihatan.

Terkadang, satu mata mungkin bekerja lebih keras daripada yang lain, atau mungkin ada sedikit ketidakseimbangan yang dapat diperbaiki dengan kacamata.

Baca juga: Mau Konsultasi Kesehatan Online? Ini Tips agar Konsultasi Lebih Efektif dan Nyaman

3 dari 4 halaman

4. Menutup satu mata untuk mendapatkan fokus

Beberapa orang secara tidak sadar menutup satu mata untuk melihat lebih jelas, terutama saat membaca atau melihat objek yang jauh.

Ini bisa menjadi tanda ambliopia (mata malas) atau masalah penglihatan binokular lainnya, dan kacamata mungkin diperlukan untuk membantu kedua mata bekerja sama secara efektif.

5. Membaca dan bermain gadget terlalu dekat ke layar

Bila seseorang mulai bergerak semakin dekat ke TV atau memegang buku tepat di depan wajahnya, hal itu mungkin bukan sekadar kebiasaan.

Hal itu bisa jadi merupakan tanda rabun jauh (miopia), yaitu kondisi di mana objek yang jauh tampak kabur.

Kacamata dapat membantu mengoreksi hal ini dan mengembalikan objek ke pandangan yang jelas dari jarak normal.

ilustrasi minus tinggi
ilustrasi minus tinggi (makassar.tribunnews.com)

6. Sering mengucek mata

Sering mengucek mata tidak selalu disebabkan oleh alergi atau kelelahan.

Bisa jadi itu adalah cara mata bereaksi terhadap ketegangan atau ketidaknyamanan akibat penglihatan kabur.

4 dari 4 halaman

Hal ini khususnya umum terjadi pada anak-anak yang tidak selalu bisa mengungkapkan ketika ada sesuatu yang terasa janggal.

Selanjutnya
Tags:
KacamataSakit KepalaPusing Kacamata
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved