Breaking News:

Mom and Baby

Dokter, Apakah Ada Risiko Komplikasi Saat Menjalani Khitan?

Dokter spesialis bedah menjelaskan mengenai risiko komplikasi yang mungkin terjadi saat melakukan khitan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay.com
Ilustrasi risiko komplikasi sunat 

TRIBUNHEALTH.COM - Khitan atau sunat merupakan prosedur bedah untuk memotong ujung kulit penis atau yang dikenal sebagai kulup.

Dengan demikian, area kepala penis nantinya akan terbuka dan menjadi mudah dibersihkan.

Selain menjadi tuntunan agama, sunat juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, misalnya mencegah infeksi di area kepala penis.

Lalu adakah risiko atau komplikasi melakukan sunat?

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Bedah RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Utama, Sp.B ketika menjadi narasumber program Healthy Talk.

Berikut ini jawabannya dalam kutipan langsung:

Baca juga: Sunat Dapat Mencegah Infeksi Menular Seksual, Risiko Istri Terkena Kanker Serviks Juga Menurun

Ilustrasi metode sunat atau khitan
Ilustrasi metode sunat atau khitan (lifestyle.kompas.com)

“Iya, komplikasi yang paling sering adalah perdarahan.

Kalau perdarahannya bisa keluar nanti kita bisa atasi, tapi yang paling sering perdarahannya itu masih di dalam kulit penis.

Yang namanya kalau Jawa istilahnya ‘gendelen’ ya, itu yang paling sering. 

Kalau yang lain itu memang… kalau kepotong penisnya gitu itu sebetulnya jarang sekali, makanya ada metode-metode tertentu sehingga kepala penis itu tidak terpotong gitu, ada tekniknya.”

2 dari 2 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
KhitansunatDokter Spesialis BedahSirkumsisi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved