TRIBUNHEALTH.COM - Program hamil merupakan program yang dijalankan pasangan suami istri untuk mendapatkan kehamilan.
Biasanya ini langsung dilakukan oleh pasangan yang baru menikah.
Namun kapan idealnya program hamil mulai dipersiapkan?
Apakah setelah menikah atau justru harus mulai disiapkan sebelum menikah?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS St. Carolus Summarecon Serpong, dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG., M.Med ketika menjadi narasumber Healthy Talk.
Baca juga: Apa Dampak Positif Pemberian ASI Eksklusif untuk Tumbuh Kembang Anak? Ini Jawaban Dokter Anak

Berikut ini jawabannya dalam kutipan langsung:
“Kembali lagi terhadap komitmen dan kesiapan pasangan tersebut.
Yang pasti saya sarankan satu tahun sebelumnya atau enam bulan sebelum pernikahan, pasangan ini sudah melakukan pemeriksaan premarital check-up.
Jadi kedua pasangan ini sudah mengenali kondisi fisik masing-masing pasangannya, ada problem apa kita fix it (perbaiki).
Bukan untuk membatalkan pernikahan ya, premarital ini tujuannya bukan itu.
Jadi dari awal kita sudah komitmen dulu bahwa kita ingin membina rumah tangga yang sehat, mempunyai anak-anak yang sehat, keturunannya sehat.
Baca juga: 11 Menu MPASI yang Bisa Mencegah Sembelit pada Bayi
Nah jadi harus dimulai dari sebelum menikah.
Jadi sudah diketahui dulu misalnya ada gangguan di darah atau ada penyakit-penyakit tertentu, ya kita koreksi dulu, tapi bukan untuk membatalkan pernikahan tersebut.
Jadi dipahami dan harus ada komitmen di pasangan tersebut.
Nah kalau sudah melakukan premarital check-up, at least 6 bulan sebelumnya..
Kita kan mau pesta aja biasa pesan gedung setahun sebelumnya ya, apalagi yang penting kan fisiknya si pengantin tersebut kan.
Jadi enam bulan sebelumnya sudah dipersiapkan, kalau misalnya yang wanita perlu dilakukan vaksinasi itu sudah disiapin.
Baca juga: Dokter, Melakukan Toilet Training Terlalu Dini Apakah Berbahaya untuk Si Kecil?
Jadi by the time dia menikah, dia mau melakukan perencanaan untuk hamil, sudah siap, sudah divaksin.
Biasanya vaksin HPV, gangguan yang ada, bisa gangguan siklus mens sudah dikoreksi.
Jadi sudah tinggal perencanaan. Oke saya mau nunggu setahun, oke saya mau segera, tergantung kesiapan dari si pasangan tersebut.
Nah kalau sudah siap baru kita akan melakukan pemeriksaan preconception, artinya sebelum hamil kita lakukan pemeriksaan lagi.”
Saksikan penjelasan lengkap dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG., M.Med dalam tayangan YouTube berikut ini.
(TribunHealth.com)